Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan melakukan terobosan dengan menjadikan Balai Benih Ikan di kawasan Sayang-Sayang untuk menjadi objek wisata edukasi.
Kepala Bidang Budi Daya pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram Ahmad Suryadi mengatakan program inovasi itu masuk dalam rencana tahun 2018. Mereka akan melakukan sistem penguatan balai benih ikan (BBI) sebagai pusat wisata edukasi.
"Tahun depan kami akan mendapatkan dana pendukung melalui dana alokasi khusus (DAK) sekitar Rp1 miliar lebih untuk melaksanakan program tersebut," kata Suryadi di Mataram, Minggu, 10/11.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ide menjadikan wisata edukasi itu muncul karena banyaknya kunjungan dari pelajar dan mahasiswa perikanan. Begitu pun para guru yang melakukan pembelajaran dan praktek di BBI.
"Peluang tersebut kami tangkap, kemudian coba usulkan dan fasilitasi untuk mendapatkan anggaran penguatan BBI sebagai wisata edukasi. Ide itu mendapat atensi dari pemerintah.”
Untuk tujuan itu BBI akan melengkapi fasilitas dengan kolam pemancingan, "berugak" atau gazebo serta fasilitas pendukung lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu untuk menarik para penghobi ikan hias, akan digelar program pembenihan ikan hias yang memiliki pangsa pasar potensional di daerah ini. Indukan ikan hias yang akan dibudidayakan, antara lain ikan koi, komet, koki dan ikan cupang.
"Untuk pengembangan ikan hias, kami memiliki fasilitas BBI yang luasnya sekitar 30 are dengan puluhan kolam," katanya.
Ahmad Suryadi mengharapkan ke depan Kota Mataram memiliki galeri ikan hias sehingga menjadi penyangga bibit ikan hias. Tempat itu sekaligus sebagai pusat edukasi bagi pelajar dan masyarakat umum yang ingin membudidayakan ikan hias.
ANTARA
Berita lain: