Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Trio si kulit hitam

Penyanyi trio dari los angeles: laruc, vickie, cheryl mentas di golden ballroom hotel hilton di malam tahun baru. penonton banyak yang hadir, bob kagum atas mereka.

26 Januari 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LAGU Benci Tapi Rindu yang dinyanyikan dengan aksen aneh dan diselingi ucapan-ucapan lirih I love you, but I love you, selesai. Penonton bertepuk tangan. Kemudian disambung lagu Saturday Night Fever. Gerakan tubuh yang tadinya lemah gemulai untuk Rindu Tapi Benci, meloncat ke hentakan-hentakan kaki dan tangan yang sedikit banyak meniru gaya John Travolta. The Sophisticates, penyanyi trio dari Los Angeles ini selalu mengenakan baju dengan belahan kaki yang tinggi atau potongan dada rendah, telah memukau penonton di Golden Ballroom, Hotel Jakarta Hilton, 13 Januari lalu. Apalagi dengan tubuh mereka yang sintal. Penampilan mereka tidak hanya untuk menyanyi, tetapi berusaha juga untuk mengisikan gerakan-gerakan menurut irama dan isi lagu. Ireng Maulana dengan The Disc-nya mengiringi trio ini. Malam tahun baru belum lama ini adalah penampilan grup ini untuk ketiga kalinya di Jakarta Hilton. Dan animo penonton tetap meluap. Begitu juga pertunjukan mereka 2 minggu yang lalu. Penyanyi Bob Tutupoly yang menyertai trio ini menyanyikan lagu Kidung tahun lalu menyatakan kekagumannya atas kemampuan trio ini. "Sampai sekarang saya tak habis pikir, bagaimana mereka bisa memiliki kemampuan suara yang begitu hebat," kata Bob. Menurut Bob lagi, keistimewaan trio ini adalah "kalau salah seorang dari mereka tiba-tiba tak mampu menarik suara lebih tinggi, secara otomatis yang lain menyambung." Dan penonton tak merasakan kekurangan itu. Rupanya, modal suara mereka diimbangi dengan latihan yang ketat, hampir setiap hari, paling tidak 3 jam dalam sehari. Di samping gimnastik 2 jam setiap pagi untuk menjaga tubuh mereka. "Disiplinnya bukan main," kata Bob lagi, "kesan saya, manajernya itu bagi mereka seperti Tuhan Allah saja." Dan meskipun sedang latihan, mereka selalu bersungguh-sungguh. Dalam satu latihan, Bob pernah melihat mereka diminta tetap berdiri di tempat. Dan perintah yang memakan waktu puluhan bahkan ratusan menit itu dituruti dengan taat. Untuk menjaga disiplin trio ini saling berjanji siapa yang berbuat salah dalam latihan ataupun dalam show sungguhan akan didenda. AS$ 10 tiap satu kesalahan. Pernah, sampai ada yang kebobolan AS$50. Misalnya untuk penampilan di teve, mereka latihan mulai dari jam 09.00 pagi sampai jam 21.00 tanpa terdengar keluhan, biarpun keringat selalu mengucur. Dan semangat tak boleh luntur. "Mungkin bagi Indonesia, hal ini janggal," kata manajer trio ini, Charles Brown, "tetapi seorang manajer bukanlah Tuhan atau bayangan bagi si penyanyi. Itu hanya masalah disiplin." Empat tahun yang lalu, Vickie Dove yang grupnya berantakan datang ke Charles Brown Enterprises, untuk mencari nasib yang lebih baik. Vickie, salah seorang dari trio itu di bawah Charles Brown Enterprises telah berganti tim sebanyak 13 kali. Rupanya kini ia telah menemukan grup trio yang paling cocok. Paling tidak karena umur trio ini telah 2 tahun lebih. Sebelumnya mereka tak saling mengenal. "Saya rasa kami tak akan pecah untuk masa-masa mendatang, karena kami sedang menuju ke tangga sukses," ujar Larue Cowart, si kulit hitam anak petani dari Kansas, AS. "Juga rencana untuk menikah, untuk pacaran, kami singkirkan dulu," sambung Cheryl Bailey. Di samping disiplin yang ketat ini disertai suara dan kerjasama yang baik, ketiganya mempunyai keahlian masing-masing. Cheryl yang berkulit paling putih dan termuda (21 tahun) memang pernah memasuki sekolah tari dan pernah bekerja di salah satu klab di Broadway. Karena itu diapun bertindak sebagai koreografer dalam trionya. "Dan kami memahami gerakan-gerakan tari lewat perasaan kami ketika menyanyi," ujar Vickie yang mempunyai suara paling kuat. "Dan Larue bisa bertindak sebagai humas kami juga," ujar Charles, "dia pintar pula berdialog dengan penonton." Mendekati penonton lewat lelucon atau omong-omong sedikit inilah, keunggulan trio ini. Hal ini jarang dimiliki oleh penyanyi kita, terutama mereka yang tergolong penyanyi hiburan. Cewek Indonesia Apakah lelucon itu diatur dulu? "Ah, tidak," kata Larue, "sering keluar begitu saja di kepala saya, yang kemudian ternyata itu lucu. Juga ungkapan setempat seperti "mana tahan" juga kami masukkan dalam acara kami." "Karena kami mempunyai kepinteran masing-masing dalam satu tim kerjasama yang kompak," sambung Charles, "penghasilan kami bagi rata." Menurut manajer ini, "mereka inilah yang paling kompak sehingga bisa lebih menanjak lagi. " Charles kini juga mengatur 4 grup lain di AS. The Sophisticates menurut Charles sedang menanjak ke atas paling tidak sedang populer di Jakarta. Di AS, mereka sudah mulai rekaman. Kalau sedang di AS, mereka menyanyi di Club Sahara di Las Vegas. Beberapa negeri terutama kawasan Asia Tenggara tahun-tahun terakhir ini sering mereka kunjungi. "Sebetulnya, saya sedang mencari penyanyi wanita Indonesia kalau mau saya bina," ujar Charles Brown. Katanya, "bakat ada, tetapi bagaimana mencuatkannya ke atas, itu yang kalian tidak miliki. Tidak seperti penyanyi-penyanyi Filipina yang bisa mencuat dan mendapat uang banyak." Bob Tutupoly -- yang tahun lalu juga membuka usaha seperti Charles Brown -- menyebut nama-nama seperti Hutauruk Sisters, Nouval Trio, sebagai grup penyanyi yang mempunyai potensi baik. "Asal ditambah dengan latihan disiplin dan penampilan yang lebih dipoles, pasti mereka bisa sukses," ujar Bob.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus