Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Batam - Wisatawan mancanegara (wisman) asal Malaysia kecewa saat berfoto di ikon Kota Batam "Welcome to Batam" atau WTB, pada Jumat, 13 Desember 2024. Pasalnya, sebagian tulisan landmark ini tertutup bangunan ruko tiga lantai, sehingga mengganggu saat turis berswafoto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pas masuk tadi memang terasa kecewa, karena sudah tidak full (tulisannya Welcome to Batam)," kata Momin, salah seorang turis Malaysia yang datang Jumat siang ke landmark tersebut.
Pengusaha kerajinan tangan di Malaysia ini sudah tiga hari liburan di Batam. Salah satu tujuan utamanya ke Batam adalah berfoto di ikon landmark "Welcome to Batam". Tetapi ketika sampai di lokasi, sebagian tulisannya sudah tertutup bangunan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bangunan ini belum jadi sepenuhnya. Apabila dibangun lebih tinggi lagi, semua tulisan "Welcome to Batam" akan tertutup. Kata Momin, ikon Batam tersebut sudah tidak artinya lagi jika sudah tertutup. "Sebagai turis saya berharap harusnya jangan ditutup, wajib dipertahankan," kata dia.
Kunjungan Momin ke Batam juga yang pertama kalinya. Warga Sabak Malaysia itu sudah berkunjung ke Pulau Rempang, Pulau Belakang Padang, dan berbagai tempat lainnya. "Saya memang berencana mengajak teman-teman dan family, dan mestinya datang ke Batam untuk berfoto disini, karena kata orang tidak sah ke Batam kalau tidak berfoto di 'Welcome to Batam' ini, tetapi kalau sudah tertutup semua nanti, sepertinya saya tidak datang ke sini lagi," kata Momin yang datang ke Batam bersama istri dan dua anaknya.
Beberapa turis Malaysia berswafoto dengan jarak lebih jauh saat berada di ikon Welcome to Batam, Jumat (13/12/2024). TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Dinilai Tidak Indah
Anggota rombongan wisatawan Malaysia lainnya, Fazilla, juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya ikon WTB ini tidak cantik lagi setelah adanya bangunan di depannya. Ini pertama kali ia datang ke Batam dan ingin berfoto di depan tulisan itu. Sayangnya, karena ada bangunan itu, tulisan jadi tidak terlihat sepenuhnya. "Kalau tak ada bangunan, cantiklah (indah)," kata Fazilla kepada Tempo, Jumat.
Fazilla mengetahui ikon Batam ini di media sosial seperti TikTok dan Facebook. Ketika itu belum terdapat bangunan yang menutupi tulisan WTB. "Datang tadi baru nampak ada bangunan, jadi harus jauh dikit baru bisa dapat gambar penuh, tetapi gambarnya tak bagus, karena ada bangunan tak siap (belum jadi)," kata dia.
Ia juga berpikir dua kali untuk datang ke Batam di masa yang akan datang, terutama ke ikon "Welcome to Batam". Apalagi direncanakan bangunan ini akan menutupi seluruh tulisan. "Sayang, padahal orang makan di sini, bisa nampak tulisan ini. Kalau sudah tertutup, bagaimana lagi mau ke sini," kata dia.
Minta Landmark WTB Dipertahankan
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam Ardiwinata mengatakan, pihaknya sudah menerima keluhan ditutupnya "Welcome to Batam" tersebut oleh bangunan di sekitar kawasan. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak lain secara informal agar ikon tersebut di pertahankan.
"Kami juga merasa terganggu, karena kunjungan wisatawan itu mencari tempat bisa untuk foto dan buat konten yang menarik, (kami minta) pihak terkait agar ini (ikon Welcomet to Batam) dipertahankan, supaya tidak mengurangi arti Batam sebagai kota pariwisata yang kita butuhkan destinasi menarik," kata dia.
Monumen Welcome to Batam atau Selamat Datang ke Batam, monumen didirikan sejak 2010 di Bukit Clara Batam Center, Tanjung Tering. Landmark tersebut dibangun sebagai simbol penyambutan dan salam untuk wisatawan yang melancong ke Pulau Batam. Posisinya menghadap terminal internasional kapal feri sehingga setiap wisatawan yang datang akan langsung disambut dengan tulisan tersebut.
Pilihan Editor: Fasilitas Pelabuhan Bintang 99 Belum Siap, BP Batam Tunda Pindahkan Sandar Kapal Pelni