Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Via Montenapoleone di Milan, Distrik Belanja Termahal di Dunia

Jalan Montenapoleone di Milan jadi tempat perbelanjaan termahal di dunia dengan harga sewa sekitar Rp 343, 8 juta per meter persegi

26 Februari 2025 | 18.21 WIB

Butik Chanel di Via Montenapoleone, Milan, Italia (www.chanel.com)
Perbesar
Butik Chanel di Via Montenapoleone, Milan, Italia (www.chanel.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Montenapoleone di Milan, Italia, dinobatkan sebagai jalanan termahal di dunia menurut Crushman and Wakefield. Kawasan ini merebut posisi Upper Fifth Avenue di New York, Amerika Serikat, yang harus puas di urutan kedua. Peringkat ini merupakan pertama kalinya jalanan di Eropa menduduki daftar teratas destinasi ritel termahal di dunia berdasarkan harga sewa utama yang dirilis oleh firma real estat Amerika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pemeringkatan tersebut dapat dijadikan indikator lokasi paling diinginkan merek-merek kelas atas, karena dilakukan dengan menganalisis harga sewa jalan-jalan perbelanjaan terkemuka di 138 kota seluruh dunia. Jalan Montenapoleone keluar menduduki peringkat teratas secara global, yang harga sewanya naik hampir sepertiga dalam dua tahun terakhir. Tingginya uang sewa merupakan tanda daya tarik Montenapoleone sebagai area untuk brand pakaian mewah, perhiasan, hingga kue kering.

Harga Sewa Properti

Ukuran jalan di Milan itu hanya sepanjang 350 meter, tapi jaraknya dekat dengan berbagai layanan serta situs budaya terkemuka menjadi salah satu keunggulan utamanya. Tempat itu menjadi rumah bagi merek mode seperti Versace, Prada, dan lainnya. Sewa di jalan Milan ini telah melonjak menjadi €20 ribu atau Rp 343, 8 juta per meter persegi, dibandingkan dengan €19.537 atau Rp 335,8 juta per meter persegi di kawasan 11 blok Upper Fifth Avenue bagian atas. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Awal tahun ini, pemilik Gucci dan Saint Laurent menghabiskan $1,4 miliar atau Rp 22,9 triliun untuk mengakuisisi salah satu gedung terbesar di sana dari Blackstore.  Brand Tiffany’s sedang bersiap menempati area itu, penyewa lama Fendi melakukan ekspansi, sedangkan Chanel beserta Gucci membuka lokasi baru di daerah tersebut dalam setahun terakhir.

Montenapoleone sedikitnya dikunjungi 11 juta orang pada periode Januari hingga November 2024. Rata-rata pembeli di sana menghabiskan $2.608 atau Rp 42,7 juta per pembelian antara Agustus sampai November 2024. Merek mode terbesar di jalan itu menghasilkan penjualan tahunan antara €50 juta atau Rp 859,7 miliar hingga €100 juta atau Rp 1,7 triliun, sehingga membantu untuk membayar sewa bangunan. 

“Meskipun kondisi pasar penuh tantangan dan perkembangan e-commerce dinamis, permintaan ritel fisik di lokasi terbaik tetap tidak putus,” kata Kepala Investasi Cushman, Andreas Siebert dikutip dari Euronews, Selasa, 25 Januari 2025.

Lonjakan harga di jalan Milan ini didorong oleh permintaan kuat dengan pasokan terbatas, bersama nilai tukar Euro yang besar terhadap dolar AS. Karena keterbatasan ruang,  jalan tersebut semakin eksklusif dan dinamis. Ukuran jalan pendek membuat harga sewa semakin tinggi dibanding dengan jalan lain dalam daftar.

Lonjakan Pariwisata 

Menukil informasi dari Telegrafi, pariwisata Milan mengalami lonjakan dalam beberapa tahun terakhir, berkat sejumlah acara mahal seperti dua pekan mode serta pekan desain. Kota Italia tersebut berhasil menarik orang kaya dengan tempat tinggal permanen, karena insentif fiskal besar. Brand mewah sudah mengikuti tren dan bersaing untuk mendapatkan lokasi terbaik bagi toko fisik.

Selain Jalan Montenapoleone di Milan, Italia, terdapat sembilan lokasi lain yang memiliki biaya sewa tinggi, diantaranya Upper Fifth Avenue, New York, menempati urutan kedua dengan €19.537; New Bond Street di London sebesar €17.210 atau Rp 296 juta; Tsim Sha Tsui, Hong Kong, sebanyak €15.697 atau Rp 270 juta; serta Avenue des Champs Élysées, Paris, Prancis, sejumlah  €12.519 atau Rp 215 juta. 

Kemudian di posisi keenam ada Ginza, Tokyo, harga sewa sebesar €11.582 atau Rp 199 juta; diikuti Bahnhofstrasse, Zurich, Swiss €9.585 atau Rp 165 juta. Kedelapan diduduki oleh Pusat Perbelanjaan Pitt Street di Sydney sejumlah €7.832 atau Rp 135 juta; disusul Distrik Myeongdong, Seoul, Korea Selatan, dengan biaya €6.719 atau Rp 115 juta, dan terakhir adalah Pasar Kohl, Wina, Austria, €5.400 atau Rp 93 juta.

Meskipun menghadapi tantangan kenaikan suku bunga dan inflasi pada 2022 dan 223, kawasan perbelanjaan tetap bertahan. Pemotongan suku bunga yang semakin cepat, pertumbuhan ekonomi meningkat, serta tekanan pada biaya hidup mereda, sektor ritel diperkirakan akan pulih. Terbukti, pasar fashion di Milan selau ramai oleh pembeli dari seluruh dunia. 

NIA NUR FADILLAH | DAILY MAIL | EURO NEWS | TELEGRAFI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus