Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Wabah Corona, Ada Sarang Kelelawar di Objek Wisata Ngawi Ini

Pemerintah Kabupaten Ngawi menutup semua objek wisata di daerah itu. Selain karena wabah corona, sebab lainnya adalah ada sarang kelelawar di sana.

22 Maret 2020 | 14.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wisatawan memadati kawasan wisata air terjun pengantin saat libur tahun baru di Ngawi, Jawa Timur, 1 Jnauari 2018. Air terjun yang lokasinya tersembunyi di lembah gunung Lawu tersebut ramai dikunjungi wisatawan yang ingin menghabiskan waktu liburan tahun baru. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur menutup sementara seluruh objek wisata di wilayah setempat. Langkah ini diambil untuk mencegah persebaran virus corona baru atau COVID-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu destinasi wisata di Ngawi yang ditutup adalah Benteng Van Den Bosch atau Benteng Pendem. Bupati Ngawi Budi Sulistyono mengatakan penutupan dilakukan selama 14 hari, terhitung mulai 16 Maret 2020. "Penutupan Benteng Pendem ini dilakukan karena ada potensi, yakni lokasi tersebut diindikasikan dapat terjadi risiko penularan corona dan di sana ada sarang kelelawar," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah kabupaten berkoordinasi dengan pengelola tempat wisata Benteng Pendem terkait keberadaan sarang kelelawar tersebut. Hal itu dilakukan supaya tidak menimbulkan kekhawatiran kelelawar sebagai pembawa virus corona. "Kami segera berkoordinasi dengan pihak terkait dan menyelesaikan permasalahan sarang kelelawar di Benteng Pendem," kata dia.

Benteng Van Den Bosch, Ngawi, Jawa Timur. ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo

Selain karena ada sarang kelelawar, penutupan Benteng Pendem di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi juga untuk menjaga jarak antar-individu atau social distancing dengan banyak orang sesama pengunjung tempat wisata.

Bupati Budi Sulistyono mengajak masyarakat agar tidak panik dalam menghadapi wabah corona. Yang penting, menurut dia, jaga daya tahan tubuh, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta tidak keluar rumah jika tak ada urusan yang sangat penting.

Di berbagai fasilitas umum di Kabupaten Ngawi juga telah tersedia cairan pembersih tangan atau hand sanitizer, dan wastafel beserta sabun. Hingga kini, menurut Budi Sulistyono, belum ada warga Ngawi yang positif terpapar virus corona.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus