Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Lombok Utara - Warga meminta pemerintah daerah (pemda) untuk membuka kembali jalur pendakian Gunung Rinjani, melalui pintu gerbang resmi dari Desa Senaru, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Permintaan itu disampaikan sejumlah pegiat wisata maupun warga Senaru yang berada dekat dengan pintu gerbang jalur pendakian dari arah utara Gunung Rinjani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nur Saad, salah seorang pegiat wisata pendakian Gunung Rinjani yang kerap memberikan pengarahan gratis kepada para pendaki pemula, mengatakan pintu gerbang utara sudah pantas untuk dibuka kembali, karena kondisi jalurnya aman dari dampak gempa. "Tidak ada longsoran atau yang berubah dari jalurnya. Sampai Bukit Pelawangan Senaru jalurnya aman-aman saja," katanya di Senaru, NTB, Minggu, 9/12.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itu diungkapkannya melihat jalur pendakian resmi dari pintu gerbang Senaru berbeda dengan kondisi jalur yang lain. Untuk jalur pendakian dari pintu gerbang Senaru, para pendaki menelusuri kawasan tengah hutan tropis hingga bertemu dengan puncak Bukit Plawangan Senaru.
"Kalau berangkat sampai Bukit Plawangan Senaru, waktunya delapan jam. Kalau lanjut turun ke danau, berangkat pagi dari sini (pintu gerbang Senaru), malamnya sudah bisa buka tenda di danau," ujarnya.
Namun pria yang juga menyediakan tempat penginapan dan mandi gratis bagi para pendaki ini mengatakan kondisi jalur terkini dari Bukit Plawangan Senaru menuju Danau Segara Anak tidak dapat di akses. "Mentok sampai bukit Pelawangan Senaru saja, tidak bisa lanjut turun ke danau, karena jalurnya ke tutup longsoran," ucap Nur Saad.
Meski kondisinya demikian, Nur Saad yakin para pendaki tidak akan rugi hanya dengan menginap semalam di Bukit Plawangan Senaru. Karena baginya, pemandangan Gunung Rinjani yang disuguhkan dari bukit Plawangan Senaru sudah sangat indah dan eksotis.
Dia menggambarkan layaknya melihat bentangan alam Gunung Rinjani yang sama persis dengan cetakan foto di salah satu sisi uang Rp10 ribu lama.
"Jadi dari sana (Bukit Plawangan Senaru), pendaki sudah dapat nikmatnya sepuluh ribu. Seperti uang sepuluh ribu lama itu, loh, kita bisa lihat birunya Danau Segara Anak, Gunung Baru Jarinya dan juga puncak Rinjani dengan tebing-tebing di pinggirannya," ujar Nur Saad.
Hingga kini belum diperoleh keterangan dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang berwenang dalam menentukan aman tidaknya jalur pendakian.