Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Wisata ke Hutan Bambu Bekasi, Lebih Oke Jika Ada Jembatan Gantung

Untuk sampai di Hutan Bambu Bekasi, pengunjung harus naik perahu menyeberang Kali Bekasi.

17 Januari 2019 | 17.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pembangunan jembatan. dok.TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bekasi - Bekasi memiliki satu tempat wisata yang menarik namun letaknya agek terpencil. Namanya Hutan Bambu Bekasi. Lokasi Hutan Bambu yang diapit sejumlah jalan kecil di sekitar permukiman penduduk membuat aksesnya sulit dijangkau oleh wisatawan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kawasan wisata Hutan Bambu Bekasi terletak di pinggir Kali Bekasi, tepatnya di Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi. Untuk sampai di Hutan Bambu, pengunjung harus naik perahu karet atau perahu kayu yang disewakan penduduk sekitar sebagai sarana transportasi untuk menyeberangi Kali Bekasi.

Rencananya, pemerintah akan membangun jembatan gantung yang bisa dilewati oleh pejalan kaki dan pengendara sepeda motor dari dan ke Hutan Bambu. Dengan begitu, pengunjung Hutan Bambu bisa lebih cepat sampai di tujuan dan tak perlu lagi melintasi gang-gang sempit.

Anggota Komisi V DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Intan Fauzi mengatakan pembangunan jembatan gantung ini menelan dana sekitar Rp 2 miliar. "Saat ini prosesnya sudah memasuki tahap lelang," kata dia.


Anggota Komisi V DPR RI Intan Fauzi (kiri) saat berdialog dengan penduduk di sekitar Hutan Bambu, Rabu 16 Januari 2019, terkait rencana pembangunan jembatan gantung. (Antara | Andi Firdaus).

Jembatan gantung itu nantinya akan memiliki lebar 1,8 meter, panjang 60 meter, tinggi 3 meter, serta angkur 7 meter. Jembatan ini akan menghubungkan kawasan padat penduduk di Kelurahan Margahayu dengan Margajaya menuju Hutan Bambu.

Jika jembatan gantung ini sudah dibangun, Intan Fauzi memastikan usaha penyeberangan dengan perahu karet atau perahu kayu oleh penduduk setempat tetap ada. "Masyarakat tak perlu khawatir karena wisata Hutan Bambu ini adalah jenis wisata air," katanya. Pembangunan jembatan gantung tersebut, menurut dia, mulai dilaksanakan pada Februari 2019.

Penduduk sekitar, Sanan menyambut baik wacana pembuatan jembatan gantung Hutan Bambu. Menurut dia, jembatan itu nantinya mampu mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar. "Saat ini sudah ada tujuh warung yang berdiri di Hutan Bambu," kata dia. "Itu belum termasuk puluhan warung di sejumlah perkampungan sejak Hutan Bambu dibuka pada Desember 2018."

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus