Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Wisata ke Pulau Bungin Sumbawa, Lewati Jalan Membelah Laut dan Kulineran Seafood

Pernah dinobatkan sebagai pulau terpadat di dunia, pulau Bungin tetap menarik untuk dikunjungi saat ke NTB.

9 Januari 2022 | 10.01 WIB

Foto udara permukiman warga di Pulau Bungin, Kecamatan Alas, Sumbawa Besar, NTB, 19 Desember 2015. Pulau yang memiliki luas 8,5 hektar dengan jumlah penduduk 3.400 jiwa tersebut dijuluki pulau terpadat di dunia, dimana satu rumah dijadikan tempat tinggal 2 hingga 4 kepala keluarga. ANTARA/Ahmad Subaidi
Perbesar
Foto udara permukiman warga di Pulau Bungin, Kecamatan Alas, Sumbawa Besar, NTB, 19 Desember 2015. Pulau yang memiliki luas 8,5 hektar dengan jumlah penduduk 3.400 jiwa tersebut dijuluki pulau terpadat di dunia, dimana satu rumah dijadikan tempat tinggal 2 hingga 4 kepala keluarga. ANTARA/Ahmad Subaidi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Bungin adalah sebuah pulau terpencil unik yang berada di lepas laut Bali. Namun, pulau yang pernah dinobatkan sebagai pulau terpadat di dunia ini masuk dalam wilayah administratif Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Meski begitu, pulau Bungin tetap menarik dikunjungi. Sebab, di sana juga ada restoran apung dengan kuliner menu laut atau seafoof yang sedap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Salah seorang wisatawan asal Jakarta, Balqis, menceritakan untuk menuju ke pulau Bungin, pengunjung bisa lewat jalan darat dari Pelabuhan Poto Tano. Meski letaknya terpencil di laut lepas, sudah ada jalan yang menghubungkan daratan Sumbawa dengan pulau Bungin.

Jalan darat sejauh tiga kilometer bisa menjadi pengalaman unik tersendiri karena pengunjung seolah berjalan membelah laut. "Sungguh luar biasa menakjubkan," kata Balqis.

Setiba di pulau Bungin, pengunjung bisa menuju restoran apung menggunakan perahu yang disediakan pengelola restoran secara gratis. Di sana, pengunjung bisa menikmati beragam kuliner menu laut mulai dari ikan, lobster, cumi, udang, kerang dan lainnya yang masih segar.

Pengunjung tinggal memilih langsung jenis makanan laut yang akan dikonsumsi, dengan mengambil langsung dari tambak yang ada di areal Resto Apung Pulau Bungin. Kemudian memberikannya kepada koki untuk dimasak sesuai keinginan pengunjung.

Bagi mereka yang ingin ke restoran apung pulau Bungin, Balqis mengingatkan bahwa restoran itu tidak menerima tamu di atas pukul 17.09 WITA. Sebab, listrik di pulau itu masih terbatas dan tak tersedia sampai malam.

Salah satu warga yang juga Ketua Kelompok Budidaya Ikan Pulau Bungin Tison Sahabuddin berharap pemerintah bisa berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan dasar warga sekaligus pengembangan wisata di Pulau Bungin. "Kebutuhan dasar terkait menyangkut hidup orang banyak, seperti ketersediaan air bersih, penataan sanitasi, dan kebersihan lingkungan," ujarnya.

Apalagi, katanya, Nusa Tenggara Barat saat ini sudah cukup terkenal setelah adanya Sirkuit Mandalika, tempat dihelatnya berbagai event balap internasional. Harapannya, saat MotoGP berlangsung pada 20 Maret 2022, warga Pulau Bungin bisa kena dampak peningkatan kemakmuran. "Kita berharap pemerintah bisa 'menyetir' tamu Moto GP, yang dikoordinir perusahaan perjalanan untuk datang ke Pulau Bungin dan sekitarnya. Insya Allah, masyarakat siap," kata dia.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Âİ 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus