Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Wisata Religi Sumbar, Ada Masjid dengan Arsitektur Terbaik hingga Surau Buya Hamka

Destinasi wisata religi di Sumbar banyak jumlahnya, antara lain Masjid Raya Sumatera Barat hingga surau tempat Buya Hamka menimba ilmu agama.

25 Maret 2024 | 11.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Destinasi wisata di Sumatera Barat (Sumbar) memang banyak jumlahnya. Sumbar merupakan salah satu tempat wisata yang cukup populer di kalangan pelancong, sebut saja Jam Gadang di Kota Bukittinggi, Istana Rajo Basa di Kabupaten Tanah Datar, Danau Singkarak, serta Kepulauan Mentawai yang masuk dalam spot selancar terbaik dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak ketinggalan wisata religi pun menjadi primadona para turis.Maka tak heran jika Sumbar disebut sebagai salah satu surganya wisatawan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain wisata alam dan wisata budaya, Sumbar dikenal pula dengan wisata religinya. Budaya Islam yang cukup kuat juga berpengaruh terhadap keberadaan wisata religinya berupa masjid. Berikut destinasi wisata religi di Sumatera Barat.

1. Masjid Raya Sumatra Barat

Masjid Raya Sumatera Barat berlokasi di pusat kota, tepatnya di Jalan Khatib Sulaiman, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang. Masjid yang berdiri kokoh dengan arsitektur yang unik tersebut telah mencuri perhatian banyak pihak. Masjid ini sempat mendapat penghargaan bangunan dengan arsitektur terbaik.

Dalam kehidupan sehari- hari masyarakat Minangkabau memang sangat dekat dengan nilai- nilai adat dan budaya. Hal tersebut terefleksikan dalam arsitektur bangunan Masjid Raya yang mengambil bentuk peniruan atap Rumah Gadang.

Masjid yang berdiri di lahan dengan luas lebih dari 40.000 Meter Persegi tersebut memilki halaman yang luas, tertata rapi dan bersih sehingga cocok dijadikan tempat berswafoto.

2. Masjid Al – Hakim

Masjid Al Hakim berdiri megah nan indah di tepi bibir Pantai Padang, Kota Padang. Masjid ini memiliki warna putih dengan akses warna emas di bagian dalamnya. Lokasinya yang berdekatan dengan pantai membuat masjid ini setiap harinya ramai di kunjungi pelancong.

Di masjid ini terdapat petugas kebersihan yang siap siaga menjaga kebersihan masjid. Sehingga para pengunjung nyaman beribadah di tempat ini. Saat sore hari tiba di teras masjid seringkali ramai oleh orang- orang yang ingin menyaksikan sunset laut Kota Padang. Di tempat ini kamu juga tidak susah menemukan makanan. Ramai pedagang yang menjajakan dagangannya mulai dari aneka snack makanan ringan, Es Tebu, hingga Salah Lauk.

3. Masjid Muhammadan

Masjid Muhammadan berada di Jalan Pasar Batipuh No. 19 Padang Selatan, Kota Padang. Lokasi masjid ini berada di tengah pemukiman padat penduduk. Melihat sekilas tidak ada yang berbeda dari masjid ini, namun setelah mengetahui sejarahnya sebenarnya masjid ini merupakan masjid yang dibangun oleh 3 orang Islam dari India.

Masjid yang menjadi saksi bisu penyebaran Islam di Kota Padang Islam di Kota Padang ini diperkirakan sudah berusia 3 abad atau diperkirakan dibangun sekitar tahun 1700-1800 Masehi. Selain itu ada cerita yang beredar bahwa pembangunan masjid ini pada awalnya tidak menggunakan semen sebagai perekat dinding. Melainkan putih telur yang dicampur dengan batu kapur.

4. Surau Lubuk Bauk

Surau Lubuk Bauk yang bertempat di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat ini menyisahkan nilai budaya yang tak ternilai harganya. Pasalnya di tempat inilah tokoh ulama besar dan negarawan berdarah Minangkabau Buya Hamka belajar menuntut ilmu agama Islam semasa kecil.

Oleh karna nilai historisnya surau ini telah dijadikan cagar budaya oleh Dinas Pariwisata setempat. Surau Lubuk Bauk yang memiliki 3 tingkat atap 2 atap berbentuk limas dan satu atap menyerupai bentuk atap pada Rumah Gadang sebagai ciri khas rumah adat Minangkabau

5. Surau Gadang Syekh Burhanuddin

Surau Gadang Syekh Burhanuddin diambil dari nama salah satu pendiri surau ini, yaitu Syekh Burhanuddin. Surau ini disebut sebagai surau tertua di Sumbar. Surau ini Berlokasi di Jorong Taluak Nibung Tanjung Medan, Nagari Sandi Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman.

Bustami Tuanku Khatib Majolelo, selaku juru pengelola Surau Gadang ini menceritakan bahwa Surau ini dibangun oleh Syekh Burhanuddin pada 1680. Bangunan yang mayoritas terbuat dari bahan kayu ini sempat direnovasi akibat gempa pada 2007.

Itulah beberapa masjid yang bisa menjadi rekomendasi tujuan wisata religi langsung menawarkan beragam keunikan tersendiri dengan nilai- nilai budaya serta historis yang tinggi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus