Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Wisata Sumatera Selatan, Apa Fungsi Kapal Wisata Belantara?

Salah satu destinasi wisata Sumatera Selatan, Taman Nasional Sembilang, semakin mudah dijangkau pelancong. Apa fungsi Kapal Wisata Belantara di sana?

22 Januari 2019 | 19.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pelancong menikmati pemandangan alam TN Sembilang. Di taman cagar biosfer dunia ini masih bisa ditemui beraneka ragam flora dan fauna. (TEMPO/ Parliza Hendrawan)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Palembang - Salah satu destinasi wisata Sumatera Selatan, Taman Nasional Sembilang, semakin mudah dijangkau para pelancong. Saat ini selain bisa menggunakan kapal atau pun perahu carteran, pihak pemerintah provinsi Sumatera Selatan dan Yayasan Belantara akan menghidupkan penggunaan kapal wisata Belantara.

Baca juga: Jalan-jalan di Palembang Kini Ada LRT, Ongkos Terjauh Rp10 Ribu

Kapal Wisata Belantara  tersebut bisa memuat 40 penumpang dengan fasilitas yang memadai. Saat ini pihak Yayasan Belantara sedang membangun komunikasi dengan pengelola industri pariwisata.

Dewan Penasehat Yayasan Belantara Erna Witoelar menjelaskan selain Taman Nasional Sembilang, pihaknya juga fokus mengembangkan suaka margasatwa Padang Sugihan sebagai objek Eko Wisata. Selama ini Taman Nasional Sembilang dikenal dengan wisata burung migran.
Pelancong menikmati pemandangan alam TN Sembilang. Di taman cagar biosfer dunia ini masih bisa ditemui beraneka ragam flora dan fauna. (TEMPO/Parliza Hendrawan)
Selain itu di area cagar biosfer UNESCO dapat dijadikan objek penelitian pengembangan hutan bakau dan mangrove. Sementara itu Suaka Marga Padang Sugihan Merupakan subpusat latihan gajah. "Kami akan optimalkan penggunaan kapal Belantara," katanya, Senin, 22 Januari 2019.

Menurut Erna, pihaknya sangat optimistis pengembangan usaha eko wisata di Sumsel dapat berlangsung dengan cepat. Hal itu dikarenakan daerah itu memiliki daya tarik alam yang luar biasa indah dan masih perawan. Selain itu, dia melihat komitmen pemerintah daerah juga begitu besar dalam pengembangan industri wisata berwawasan lingkungan.

Terkait pengembangan eko wisata, Yayasan Belantara menyiapkan model pendanaan berupa Investasi atau hibah. Bahkan  Investasi dan hibah bisa diterapkan secara bersamaan. "Dengan eko wisata lingkungan bisa dipelihara dan masyarakat bisa hidup sejahtera," ujarnya.

Sementara itu Gubernur Herman Deru menjelaskan pihaknya sangat mengapresiasi keinginan dari Yayasan Belantara. Selain mengembangkan eko wisata di Sembilang dan Padang Sugihan, Deru meminta Belantara juga dapat melirik potensi wisata di Pulau Maspari. Menurutnya, di pulau yang terletak di pantai Timur, Ogan Komering Ilir itu bisa dikembangkan budidaya ikan dan Udang. "Akhir tahun ini juga saya pastikan di Maspari sudah berjalan," katanya terkait wisata  Sumatera Selatan ini.

Baca juga: Taman Nasional Komodo akan Ditutup, Bagaimana Prosesnya?

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus