Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Perahu kayu itu bergerak pelan menyusuri Sungai Tahang yang airnya tenang dan bersih. Suara mesin perahu yang halus selaras dengan suasana di sekitar sungai yang sejuk dan nyaman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aneka jenis pohon yang tumbuh menyatu dengan taman bergunduk berumput hijau membentuk bukit kecil bersusun yang indah di sisi kiri dan kanan sungai itu . Lintasan lari (jogging track} meliuk turun naik mengikuti aliran sungai yang berair jernih kehijauan.
Sungai Tahang, Lokasi Favorit Bikin Konten di PIK 2
Semakin petang pengunjung semakin ramai memenuhi pinggiran Sungai Tahang yang ada dalam kawasan Greenbelt Pantai Indah Kosambi (PIK 2 ) yang berlokasi di Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang itu. Mereka melakukan berbagai aktivitas di atas sungai seperti berlatih triathlon, kayak, naik perahu kayu. Ada juga yang bermain bermain skuter listrik, bersepeda, bersepatu roda, berjalan dan berlari di area jogging track.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah remaja juga terlihat asyik berswafoto dan membuat video podcast dan konten digital. Raya, 16 tahun dengan asyiknya membuat video dan konten. Dibantu ibunya sebagai kamerawan, remaja siswa SMA ini berceloteh di atas perahu yang menelusuri sungai hingga di area terbuka lainnya yang ada dalam kawasan itu. "Spotnya bagus-bagus, indah dan bersih," ujarnya kepada Tempo, Ahad, 16 Juli 2023.
Raya mengaku sangat menyukai suasana alam yang nyaman dan bersih di Sungai Tahang itu. "Untuk bahan konten bagus, tempatnya kekinian, alami dan Instragamable," ucapnya sambil meneruskan mengambil video dengan berbahasa Inggris.
Pengunjung berlatih Kayak dan Stan Up Paddleboard di Sungai Tahang Greenbelt PIK2. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Sungai Tahang Kini Setelah Dinormalisasi
Rusdi Ahmad, pengunjung lainnya yang datang bersama keluarganya mengaku sangat menikmati suasana indah dan nyaman di kawasan Sungai Tahang yang telah dinormalisasi total oleh pengembang Agung Sedayu Group itu. "Gak nyangka saja, di kawasan Jakarta masih ada suasana alam yang bagus seperti ini," ujar warga Tebet, Jakarta Pusat ini.
Rusdi mengajak istri dan dua anaknya berkeliling Sungai Tahang dan kawasan wisata nuansa alam terbuka itu. Hendra, pengunjung lainnya tidak menyangka jika Sungai Tahang yang dulunya kotor, banyak sampah dan bau menjadi sungai yang bersih dan berair jernih. "Saya tahu persis dulu Sungai Tahang terkenal dengan kawasan prostitusi, dipenuhi warung remang remang, air sungainya hitam, bau dan banyak sampah," kata warga Tangerang ini.
Menurut Hendra, Sungai Tahang saat ini berbeda 180 derajat. "Airnya tenang, bersih, lebar dan dipenuhi fasilitas gratis. Ini ruang publik sekaligus tempat wisata yang murah meriah dan sehat," ujar Hendra yang juga mengajak anak dan istrinya ke tempat ini.
Sungai Tahang berada dalam kawasan Greenbelt PIK 2 seluas 60 hektar. Sungai sepanjang 3,7 kilometer dari Kecamatan Kosambi hingga Muara Jakarta tersebut telah dinormalisasi sejak 2018 lalu. "Sejak dibuka untuk umum Maret lalu, pengunjung di kawasan Greenbelt ini terus meningkat," ujar pengelola kawasan Greenbelt PIK 2, Ruth Tamzil saat ditemui Tempo di lokasi.
Pengelola kawasan wisata alam Greenbelt PIK 2, Ruth Tamzil. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Pengunjung semakin ramai pada akhir pekan dengan rata rata 200-300 pengunjung." Itupun jumlah yang naik perahu saja, belum pengunjung yang lainnya," ucapnya. Dia menyebutkan jumlah pengunjung paling tinggi pada April lalu atau momen libur Lebaran Idul Fitri mencapai 2.000 orang. Sementara pengunjung pada Juni lalu mencapai 1.000 orang.
Fasiitas di Kawasan Greenbelt Gratis
Ruth mengaku tidak tahu persis kondisi Sungai Tahang sebelumnya. Namun, ia mengakui sungai itu telah dinormalisasi pengembang sejak 2018 dan dirinya dipercaya untuk mengelola kawasan itu. "Saya menerapkan kawasan yang bebas polusi, mengedukasi pengunjung untuk sadar dan peduli menjaga lingkungan agar tetap bersih," kata Ruth.
Ruth mengatakan, sampai saat ini hampir semua fasilitas di kawasan Greenbelt itu gratis, termasuk masuk ke dalam kawasan itu dan naik perahu naga yang terbuat dari kayu. Perahu kayu adalah wanaha favorit pengunjung dikawasan itu. Untuk bisa naik perahu dan menyusuri Sungai Tahang, pengunjung harus memesan dulu melalui nomor whatsapp. " Ada tiga perahu, jadi pengunjung harus antre. Paling ramai di hari Jumat, Sabtu dan Minggu," ucapnya.
Menurut Ruth, kawasan wisata alam Greenbelt terbagi dalam lima zona yang dilengkapi berbagai fasilitas mulai dari jogging track sepanjang 10 kilometer, jalur sepeda, taman tematik, taman bunga, amphitheater, jembatan pejalan kaki, dan berbagai ruang rekreasi terbuka. "Destinasi ini juga berfungsi sebagai paru-paru kota dan area resapan air, sehingga dapat menjaga keseimbangan ekosistem,"kata Ruth.
Untuk kebersihan sungai Tahang, kata Ruth, selalu terjaga karena dilengkapi dengan sistem filter air yang canggih seperti di Belanda. Sebagian besar air Sungai Tahang, ujar Ruth, berasal dari tandon-tandon air. "Sementara untuk air yang berasal dari aliran Sungai disaring di pintu air. Jadi sampah sampah disaring sehingga tidak ada yang masuk ke dalam area Sungai Tahang," kata Ruth.
Pilihan Editor: 5 Tempat Aesthetic di PIK 2 yang Hits dan Bagus buat Foto