Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hiburan malam menjadi salah satu aktivitas yang paling dicari saat liburan. Sebagian wisatawan rela merogoh saku lebih dalam untuk bisa menikmatinya. Tahukah siapa yang paling banyak mengeluarkan uang untuk mencicipi kehidupan malam? Mereka adalah wisatawan Australia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut sebuah laporan perusahaan pembayaran Mastercard yang berbasis di AS, mereka menghabiskan 19 persen dana liburan untuk aktivitas ini, lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 12 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perusahaan ini menganalisis data dari pelanggannya untuk memeriksa pengeluaran mereka selama berada di luar negeri selama 12 bulan terakhir. Menurut analisis mereka, wisatawan asal Inggris menjadi kelompok turis dengan pengeluaran hiburan malam terbesar kedua, diikuti oleh wisatawan Italia, Amerika, dan Jerman, menurut laporan tersebut.
Destinasi Favorit Turis Australia
Turis Australia senang bertualang. Mereka menjadi salah satu penyumbang wisatawan asing terbesar di negara-negara Asia Tenggara. Menurut laporan yang sama, wisatawan Australia paling banyak liburan di Asia dan Pasifik. Destinasi favorit mereka antara lain Fiji, Bali, Tokyo, Queenstown, Kuala Lumpur, Manila dan Osaka. Hal itu diketahui berdasarkan porsi pemesanan penerbangan mereka dalam beberapa bulan terakhir, lalu dibandingkan dengan sebelum pandemi.
"Ada perbedaan dalam preferensi. Ketika orang-orang dari Australia bepergian, mereka melakukannya lebih untuk mendapatkan pengalaman dibandingkan untuk berbelanja," kata kepala ekonom Mastercard David Mann, seperti dikutip oleh SBS Australia.
Turis Australia di Indonesia
Indonesia menjadi destinasi utama perjalanan jangka pendek ke luar negeri oleh warga Australia selama 2023. Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, selama 2023 jumlah kunjungan wisatawan Australia ke Indonesia mencapai 1.431.177 kunjungan. Khusus di Bali, mereka merupakan penyumbang wisatawan asing terbesar dengan angka mencapai 50 persen menurut Colliers Indonesia.
Tahun ini, pemerintah berupaya menarik lebih banyak wisatawan Australia ke Indonesia, salah satu caranya adalah menjalin kerja sama dengan Melbourne Convention Bureau.