Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta mengeluarkan status Siaga Darurat untuk cuaca ekstrem yang diterapkan mulai 1-31 Desember 2024. Status itu ditetapkan agar wisatawan juga masyarakat yang berada di Yogyakarta senantiasa waspada dan bersiap jika terjadi cuaca ekstrem yang kerap terjadi saat penghujung dan awal tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dengan status Siaga Darurat itu kami imbau kewaspadaan terhadap potensi intensitas hujan lebat, angin kencang, dan badai petir di wilayah Yogyakarta," ujar Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta, Aki Lukman Nor Hakim, Jumat 29 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yogyakarta sebagai daerah wisata, diperkirakan akan kebanjiran pengunjung di bulan Desember bertepatan momentum libur panjang Natal dan Tahun Baru. Proyeksi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, ada sekitar 1,5 juta wisatawan akan berkunjung ke Yogyakarta pada Desember 2024 ini.
BPBD Kota Yogyakarta pun mengacu hasil analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi jika puncak musim hujan di Yogyakarta diperkirakan mulai bulan Desember 2024 sampai dengan bulan Februari 2025.
Di mana pada periode peralihan musim pancaroba di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diperkirakan sampai dengan pertengahan November 2024 yang dampaknya juga di wilayah Kota Yogyakarta.
Aki menuturkan, dari analisa BMKG, curah hujan di DIY pada November – Desember 2024 diprediksi rendah hingga tinggi berkisar antara 201-500 mm (kriteria menengah - sangat tinggi) dengan sifat hujan bervariasi Bawah Normal (BN) – Atas Normal (AN).
"Dari situasi itu penting adanya kesiapan masyarakat menghadapi dampak musim penghujan yang sering membawa risiko seperti banjir, talud longsor, pohon tumbang, dahan patah, atap roboh dan bangunan roboh," kata dia.
BPBD Kota Yogyakarta kini telah mengaktifkan frekuensi radio UHF yang digunakan sebagai jalur komunikasi peringatan dini (EWS) atas tiga sungai terbesar yang melintasi Kota Yogyakarta yakni Sungai Winongo, Code dan Gajah Wong. "Kami imbau waspada, terutama ketika berada di daerah-daerah yang rawan bencana seperti di bantaran sungai," kata dia.
Hingga saat ini, BPBD Kota Yogyakarta mencatat sebanyak 4.018 Kartu Keluarga (KK) yang terdampak banjir di Kota Yogyakarta sejak tahun 2021-2024. “Kami imbau jangan membuang sampah di drainase yang mengakibatkan banjir dan jangan berteduh di bawah pohon baik saat kendaraan parkir atau saat hujan intensitas tinggi,” ujarnya.
Dengan kondisi cuaca yang diprediksi berlangsung ekstrem hingga awal tahun depan, masyarakat dan wisatawan didorong aktif memantau informasi cuaca terkini melalui saluran resmi BMKG dan segera mengambil tindakan pencegahan jika ada peringatan dini.