Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hukum

Warga Tepis Isu Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Berdoa Rosario di Kampung Poncol

Warga Kampung Poncol, Kelurahan Babakan Kota Tangerang Selatan menyebut mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) di wilayah ini kerap berkumpul.

9 Mei 2024 | 13.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Warga Kampung Poncol, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan menyebut kelompok mahasiswa Universitas Pamulang di wilayah ini memang kerap berkumpul. Warga mengaku resah dengan keberadaan mereka yang kerap membuat gaduh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Insiden pengeroyokan yang diduga terjadi akibat adanya doa rosario oleh kelompok mahasiswa Unpam ini diduga terjadi akibat kegeraman warga. Mereka mengaku terganggu dengan adanya aktivitas berlebihan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yanti, salah seorang warga menyebut jika sebelumnya warga juga sudah mengaku resah. Namun hal itu bukan disebabkan oleh peribadatan yang dilakukan. "Ya warga banyak yang resah, bukan karena mereka (mahasiswa) beribadah. Tapi mereka ramai karena sering kumpul," ujarnya.

Menurut dia, saat kejadian berlangsung ketua Rukun Warga (RT) sekitar memang melalukan peneguran. Hal itu atas permintaan warga yang resah. "Memang warga yang mengadukan karena kegiatannya berlebihan. Sempat ada orang sakit tapi mereka tidak perduli," kata dia. 

Meski demikian, lanjut Yanti, kegiatan peribadatan kelompok itu memang hampir rutin dilakukan setiap pekan. "Memang kalau peribadatan sering, tapi sekali lagi saya tekankan bukan soal itu yang jadi masalah utama. Kami tidak pernah melarang orang untuk beribadah meskipun agama apapun," ujarnya. 

Yanti menyatakan saat kejadian tersebut berlangsung, kelompok mahasiswa Unpam tidak mau mengindahkan teguran ketua RT. "Mereka ditegur tapi tidak diindahkan. Dan setahu saya warga itu datang setelah sudah gaduh. Jadi tidak ada istilah warga mengeroyok orang yang lagi ibadah, itu harus diluruskan," ujarnya.

Di lingkungan ini, kata Yanti, memang terdapat banyak mahasiswa Unpam yang mengontrak. Namun warga selalu menjaga kerukunan. "Banyak kok mahasiswa Unpam di sini tapi enggak ada yang pernah bikin gaduh," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Besar Ibnu Bagus Santoso mengatakan insiden penganiayaan ini berlangsung Ahad malam, 5 Mei 2024. Mulanya sekelompok mahasiswa dari UNPAM tengah melakukan ibadah dan membaca doa Rosario. Saat itu datang seorang warga berinisial D, 53 tahun, yang diduga seorang Ketua Rukun Tetangga (RT). D diduga berupaya membubarkan kegiatan tersebut dengan berteriak. 

"Kemudian tidak lama berselang datang beberapa orang untuk mencari tahu apa yang terjadi. Sehingga akibat teriakan tersebut terjadi kegaduhan dan kesalahpahaman yang mengakibatkan terjadinya kekerasan dan menimbulkan korban," ujar Ibnu

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus