Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jakarta - Hari ini tepat empat tahun jenazah mahasiswa Universitas Indonesia Akseyna Ahad Dori, ditemukan. Tubuh mahasiswa jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam itu mengambang di Danau Kenanga UI pada 26 Maret 2015.
Baca: Sehari Sebelum Tewas, Akseyna Masih di Kampus UI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono enggan memberi tanggapan atas perkembangan penyelidikan kematian mahasiswa Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori. Padahal penyelidikan sudah berjalan empat tahun dan hingga saat ini belum ada kesimpulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kasus pembunuhan yang lain banyak," kata Argo, Selasa, 26 Maret 2019, saat ditanya ihwal perkembangan penyelidikan kematian mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam itu.
Polisi awalnya menyimpulkan, mahasiswa angkatan 2013 itu tewas bunuh diri. Namun belakangan kesimpulan itu diragukan karena ada sejumlah bukti yang mengindikasikan Akseyna dibunuh. Sayangnya polisi belum bisa membuktikan dugaan itu.
Mardoto, orang tua Akseyna, mempertanyakan keseriusan polisi untuk menyelidiki kasus ini. "Saya tidak tahu apa yang dikerjakan mereka dan sejauh mana mengungkap kasus ini," ucapnya, Selasa, 26 Maret 2019.
Menurut Mardoto, semestinya polisi dengan mudah bisa mengungkap kasus ini karena memiliki sumber daya manusia dan teknologi yang bagus. Namun kelanjutan penyelidikan kasus ini justru tidak ada lagi.
Mardoto berencana mendatangi penyidik untuk menanyakan apa perkembangan penyelidikan. Ia menilai polisi mau terbuka untuk memberi informasi jika ia datang langsung untuk bertanya.
Baca: Kasus Akseyna UI, Polisi Temukan Catatan Penting
Mardoto masih berharap polisi dengan segala kemampuan mau bekerja lebih intens untuk mengungkap kematian Akseyna. "Saya belum menemukan upaya apalagi selain menunggu pihak kepolisian."