Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DIKENAL sebagai pekerja keras, Tan Kian mewarisi jiwa bisnis dari sang ayah, Tan Hin Chung, pendiri Grup Dumaco atau Dua Mutiara. Didirikan pada 1953, CV Dua Mutiara, demikian nama permulaan Dumaco, awalnya bergerak di bidang penjualan dan distributor bahan kimia, khususnya untuk tekstil. Dua Mutiara menjadi agen tunggal penjualan bahan kimia produksi pabrik Jepang, Jerman, dan Belanda. Dari bisnis kimia, perusahaan ini terjun ke bisnis ekspor udang dan kemudian menjelma menjadi Dumaco Group.
Sukses di bisnis ini, Dumaco kemudian mengembangkan sayap bisnisnya lagi: merambah dunia properti dengan mendirikan PT Permata Birama Sakti dan PT Dua Mutiara Center. Tan Kian, anak sulung Tan Hin Chung, yang baru pulang dari studinya di Amerika Serikat, ditunjuk sebagai Direktur Utama Permata.
Debut pertama pria yang dikenal jago lobi dan sangat percaya dengan Feng Shui ini adalah mendirikan Plaza Lippo pada 1991 di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. Sukses. Sejak itu kiprah Tan di jagat properti tak terbendung. Ia membangun Hotel J.W. Marriott, Hotel Ritz Carlton, Gedung Rajawali, dan sejumlah apartemen di jantung Ibu Kota. ”Dia cepat besar karena didukung grup orang tuanya yang kuat,” kata pengamat properti Panangian Simanungkalit. Kini nasib salah satu penguasa ”rimba beton” Ibu Kota ini di ujung tanduk. Ia terancam masuk ruang sidang pengadilan dengan tuduhan ”memakan” uang Asabri.
LRB dan Dianing Sari
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo