Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saudara kandung Aep yang enggan disebutkan namanya, menceritakan, bahwa Aep, yang saat ini merupakan saksi dari kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon pada 27 Agustus 2016 silam, pernah dilakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di Polres Cirebon Kota, sekitar tanggal 29 atau 30 Agustus 2016. Ia mengetahui pada tahun 2017, saat Aep pulang ke rumahnya yang berada di Cikarang Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Aep pernah cerita kalau dulu pernah di BAP, makanya polisi tahu dia itu saksi kasus ini karena dulu ya pernah di BAP," kata pria yang merupakan saudara dari Aep ini saat ditemui Tempo di kawasan Cikarang Utara, Kamis, 30 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pria dengan tato di lengan kanan ini menjelaskan, Aep bekerja di sebuah bengkel yang berada di Cirebon, tepatnya di depan SMP 11 Cirebon Kota, selama 5 tahun. Ia enggan memberi tahu waktu pasti sejak dimulainya Aep bekerja di sebuah bengkel di Cirebon, namun, menurut pernyataan yang diceritakan Aep kepada dirinya, Aep sering melihat segerombol pria berjumlah 8 orang, sering nongkrong di depan SMP 11 Cirebon.
"Dari sore sampe malam, 8 orang nongkrong aja disitu, dan orangnya itu-itu aja, enggak pernah ada nambah personel lain," jelasnya. Meski tidak tahu nama 8 pria yang sering nongkrong di depan SMP 11 Cirebon, Aep hafal dengan seluruh wajah seluruh orang itu.
Akvitas kelompok itu, kata saudara dari Aep, sebagai diceritakan Aep, tidak ada aktivitas anggota geng motor, karena hanya kumpul biasa. Namun, pada malam itu, saat Eky dan Vina melintas di depan SMP 11 Cirebon, Vina menggunakan jaket salah satu kelompok geng motor.
"Jadi waktu malam itu jam 10-an lewat, itu Aep lihat, korban (Eky dan Vina) boncengan berduaan pakai motor, nah si cewenya (Vina) pake jaket salah satu anggota geng lah, udah habis itu mereka dikejar pake 4 motor, semua boncengan dan korban disitu ditimpukin pake batu," jelas dia. Kesaksian Aep hanya sampai pada korban dipukuli menggunakan batu, setelahnya ia tidak mengetahui.
Saudara dari Aep ini juga mengatakan bahwa Aep seharusnya tidak bisa disebut saksi kunci, karena ia hanya melihat saat para kelompok itu mengejar Vina dan Eky. "Kalau saksi kunci kan dia tahu semuanya, ini Aep cuma lihat korban dikejar aja dan ditimpukin batu," ujarnya.