Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta Gagalkan Penyelundupan Kokain Cair dalam Botol Shampo

Petugas bandara Soekarno-Hatta hampir terkecoh karena pengujian awal kokain cair yang dibawa WNA Brazil itu negatif narkoba.

1 Maret 2023 | 07.41 WIB

Ilustrasi kokain (REUTERS/Oswaldo Rivas)
Perbesar
Ilustrasi kokain (REUTERS/Oswaldo Rivas)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Tangerang - Petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta mengagalkan upaya penyelundupan kokain cair yang dibawa oleh WNA Brazil, GPS, 26 tahun. Narkotika golongan 1 itu diselundupkan dengan cara unik, disimpan dalam botol shampo dan sabun mandi cair.

"Ada 2.030 mili liter kokain cair yang disimpan dalam 6 botol perlengkapan mandi," ujar Kepala Bea Cukai Soekarno-Hatta Gatot Sugeng Wibowo, Selasa 28 Februari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gatot mengatakan, modus yang digunakan GPS tergolong unik dan baru. Untuk mengelabui petugas, WNA Brazil ini menyimpan kokain cair dalam botol shampo yang disamarkan dengan perlengkapan mandi. "Bentuknya cairan bening dan baunya aneh," kata Gatot. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Petugas bandara hampir terkecoh karena pengujian awal menggunakan uji narkotika biasa cairan bening itu hasilnya negatif narkoba. "Petugas kami tidak menyerah dan kembali melakukan tes ulang," ujarnya. 

Kemudian petugas melakukan pengujian kedua dengan cara membakar cairan bening itu dengan tempat dari besi. Saat dibakar, cairan itu membentuk dua lapisan bening dan putih. "Hasil pengujian positif narkotika golongan 1 kokain pada lapisan bening, sedangkan lapisan putih berisi kandungan kimia gliserol sebagai pengikat cairan kokain tersebut," kata Gatot. 

GPS ditangkap di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada 1 Januari 2023. Tiba di Bandara Soekarno-Hatta GPS menumpang pesawat Qatar Airways rute Rio De Jenairo-Doha-Jakarta. 

Petugas Bea dan Cukai Soekarno-Hatta curiga dengan gelagat GPS yang saat itu berjalan seperti penumpang biasa dengan membawa koper, tas punggung dan menenteng papan selancar. 

Sejak awal GPS menunjukan sikap yang tidak bersahabat. Menurut Gatot, GPS menolak untuk diperiksa dan cenderung memberikan perlawanan. Namun, petugas Bandara Soekarno-Hatta tetap melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaannya. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus