Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Beda otak perempuan dan lelaki

Penelitian baru menunjukkan ada perbedaan anatomis pada otak wanita dan pria. ada perbedaan kemampuan serta aktivitas mental lainnya antara pria & wanita. pendapat para ahli neoropsikologi tentang otak.

20 Mei 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MENTALITAS pria dan wanita berbeda? Jawabnya masih dicari para ahli sampai kini. Tapi pencarian tersebut dibayangi perdebatan keras. Gerakan emansipasi wanita, di mana saja, malah menentang penelitian itu. Bila terbukti ada perbedaan kemampuan antara pria dan wanita, maka dikhawatirkan hal itu membuahkan diskriminasi di sektor kerja. Namun, penelitian yang berorientasi pada kebenaran ilmu tetap melakukan perbu ruannya. Maret silam, misalnya New York Academy of Sciences kembali menyelenggarakan seminar neuropsikologi untuk mengkaji masalah ini. Berbagai penemuan baru muncul dalam pertemuan ilmiah tadi. Yang terpenting, mereka menemukan bukti baru yang menunjukkan perbedaan otak wanita dan pria. Ini kian menguatkan dugaan bahwa memang benar ada perbedaan kemampuan serta aktivitas mental lainnya antara pria dan wanita. Topik yang mendominasi pertemuan itu adalah lanjutan pendapat yang mempercayai wanita cenderung berpikir verbalistis. Sudah bertahun-tahun, berdasarkan berbagai penelitian, sejumlah ahli yakin bahwa wanita mempunyai kemampuan lebih besar dalam menggunakan bahasa bila dibandingkan dengan pria. Kenyataan ini tampak pada anak perempuan, yang cenderung cepat bicara daripada anak lelaki. Tes-tes. kemampuan berbahasa juga menunjukkan, wanita umumnya punya perbendaharaan bahasa yang lebih kaya dibandingkan pria, dan jarang melakukan kesalahan tata bahasa dalam menulis maupun berbicara. Sementara itu, wanita justru mempunyai kelemahan dalam membayangkan ruang. Misalnya, mereka sering mengalami kesulitan dalam menggambarkan peta lokasi tempat yang pernah dikunjunginya. Malah, mereka juga sulit membayangkan rotasi bentuk-bentuk geometris dalam imajinasinya. Kemampuan yang menunjukkan kemampuan berpikir matematis ini justru lebih besar pada pria. Perbedaan melalui tes-tes psikologis tersebut menemukan bukti laboratoris, sejak 1982. Pada tahun itu, ahli neuropsikologi Dr. Sandra Witelson dari McMaster University, Ontario, menemukan adanya perbedaan ukuran pada otak pria dan wanita. Perbedaan itu tidak terlihat pada keseluruhan ukuran otak, tapi pada tiga bagian otak yang terletak di bagian tengah, yaitu korpus kalosum, isthmus, dan splenium. Ketiga bagian otak ini terungkap lebih besar pada wanita. Namun, penemuan Witelson pada tahun 82 itu tidak segera berdiri sebagai dasar sebuah teori yang kukuh. Penelitiannya dianggap lemah, karena cuma mengamati 14 otak manusia -- di antaranya hanya 5 otak wanita. Dalam pertemuan Maret lalu di New York itu, Sandra Witelson tampil kembali. Ia melaporkan telah mengembangkan penelitiannya dengan mengamati 50 otak -- 15 otak pria dan 35 otak perempuan. Kesimpulannya tetap sama: korpus kalosum, isthmus, dan splenium memang lebih besar pada wanita. Ketiga bagian otak ini, katanya, mempunyai hubungan langsung dengan pusat-pusat saraf di otak yang mengendalikan kemampuan berbicara dan mengolah pengertian berbahasa. Dalam publikasi yang terbit belum lama ini bahkan Sandra Witelson mengutarakan bahwa dia menemukan korpus kalosum, isthmus, dan splenium itu tidak secara langsung mendasari kemampuan berbahasa. "Bagian-bagian otak yang terletak di tengah ini bertanggung jawab mengkoordinasikan pusat-pusat bahasa di belahan otak kiri dan kanan," katanya. Ahli neuropsikologi dari University of California, Los Angles, Dr. Mellisa Hines, setelah mengetes secara intensif 30 wanita, juga membuktikan kenyataan ini. "Ada tanda-tanda berarti yang menunjukkan semakin besar ketiga bagian tengah otak itu, semakin baik kemampuan berbahasa seorang wanita," ujarnya. Dan kenyataan menarik lain yang ditemukan Sandra Witelson ialah, korpu kalosum pria ternyata membesar pada usia 40-70 tahun. "Pada wanita perubahan semacam ini tidak terlihat sama sekali." katanya lagi. Namun, Sandra tak berani menyimpulkan pembesaran korpus kalosum pada lelaki, sehingga membuat pria umumnya jadi lebih arif berbicara setelah usianya melewati 40 tahun. Penelian ahli neuropsikologi lain, Dr. Cecile Naylor, menguatkan kesimpulan-kesimpulan Sandra Witelson. Di Bowman Gray School of Medicine, Winston Salem, ahli ini menemukan hubungan kerusakan otak dan kemampuan bicara. Naylor menemukan pada pasien wanita yang mengalami kelumpuhan dan kesulitan bicara akibat perdarahan otak, maka ia lebih mudah menjalani revalidasi. Bila pasien itu dibandingkan dengan lawan jenisnya, ternyata sangat sulit mengembalikan kemampuan berbicara justru pada pria yang mengalami serangan yang sama. Cecile Naylor juga meneliti hubungan bahasa dengan aktivitas otak. Dalam percobaan, Naylor meminta para sukarelawan mendengarkan berbagai ceramah melalui headphone, sementara ia mengetes aliran darah di otak. Hasil percobaan menunjukkan, aliran darah pada otak wanita mengisyaratkan aktifnya berbagai bagian otak ketika mendengarkan uraian yang verbalistis. Pada pria, aliran darah terpusat di bagian tertentu saja. "Kenyataan ini membuktikan, kendali bahasa pada pria lebih terpusat, tetapi pada wanita tersebar di kedua belahan otak," kata Sandra Witelson. Untuk koordinasi pusat-pusat bahasa yang terpencar itu, otak wanita memerlukan "jembatan" yang lebih besar. Perbedaan anatomis yang kecil ini, menurut Sandra, hanya sebuah puncak gunung es yang menandakan adanya berbagai perbedaan lain antara pria dan wanita.Jim Supangkat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum