Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Narkotika Nasional atau BNN Provinsi DKI Jakarta memperketat pengawasan untuk mengantisipasi maraknya peredaran narkoba saat libur Natal dan tahun baru di Jakarta dan sekitarnya. Kepala BNNP DKI Jakarta Brigjen Johnypol Latupeirissa mengatakan pihaknya gencar mengawasi tempat-tempat hiburan malam dan tempat wisata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tidak hanya tempat-tempat ramai di Jakarta, tapi juga di Banten dan Bandung," kata Johnypol dalam konferensi pers akhir tahun di kantor BNNP DKI Jakarta, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 20 Desember 2018.
Menurut Johnypol, peredaran narkotika saat akhir tahun disinyalir bakal kencang. Ia menjelaskan, barang haram itu kemungkinan dibawa pengedar dari Jakarta ke kota-kota sekitarnya lewat jalur darat untuk pesta.
Adapun BNNP DKI memprediksi, stok narkotika di Jakarta bakal dipasok dari arah Lampung. Pengedar, kata Johnypol, umumnya bakal masuk ke Ibu Kota lewat jalur utara. “Biasanya, (narkotika) dibawa lewat Merak," ucapnya.
BNNP DKI Jakarta pun bakal berkoordinasi dengan pemerintah Lampung, Banten, dan Jawa Barat secara intensif untuk mengantisipasi masuknya barang haram ini. Selain itu, BNNP DKI Jakarta juga akan terjun langsung ke tempat-tempat hiburan dan tempat wisata untuk mencegah terjadinya transaksi narkotika.
Untuk menekan jumlah peredaran narkotika, upaya lain yang dilakukan BNNP ialah menggelar tes urine. Tes ini diberlakukan bagi sopir-sopir yang melintas di sekitar Lampung, Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan sekitarnya.
Adapun BNNP DKI mencatat, wilayah rawan peredaran narkotika di Jakarta tersebar di 113 titik. Tak hanya di kawasan hiburan, narkotika juga beredar di perkampungan.
Johnypol mengimbuhkan, narkoba yang acap masuk ke Ibu Kota memiliki jenis berbeda dari tahun ke tahun. Di antaranya sabu-sabu, ganja, dan ekstasi. Sementara itu, narkotika jenis kokain berangsur berkurang.