Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengatakan setidaknya ada 25 kelurahan di wilayah Jakarta masuk dalam kategori daerah rawan banjir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ada sebanyak 25 kelurahan rawan banjir yang perlu diantisipasi sesuai Pergub Nomor 13 Tahun 2021 tentang Rencana Kontijensi Penanggulangan Banjir,” kata Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI, Michael Sitanggang kepada Tempo, Rabu, 28 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Daftar kelurahan yang dimaksud tersebut yakni:
Wilayah Jakarta Barat
- Rawa Buaya
- Tegal Alur
- Kedoya Selatan
- Kedoya Utara
- Kembangan Utara
Wilayah Jakarta Selatan
- Cipete Utara
- Petogogan
- Cipulir
- Pondok Pinang
- Ulujami
- Pondok Labu
- Bangka
- Pejaten Timur
- Jati Padang
Wilayah Jakarta Timur
- Bidara Cina
- Kampung Melayu
- Cawang
- Cililitan
- Cipinang Melayu
- Kebon Pala
- Makasar
- Rambutan
Wilayah Jakarta Utara
- Pademangan Barat
- Pluit
- Rorotan
Selanjutnya: Cuaca Ekstrem di Jakarta
Sebelumnya, BPBD DKI Jakarta telah mengeluarkan peringatan akan adanya cuaca ekstrem pada periode 27 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023.
“Berdasarkan Siaran Pers BMKG, Terdapat potensi curah hujan INTENSITAS LEBAT - SANGAT LEBAT yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dengan status SIAGA di wilayah DKI Jakarta,” kata BPBD DKI dalam Instagram story-nya yang diunggah Rabu, 28 Desember 2022.
Untuk itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga guna mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem.
Pihak BPBD DKi juga telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi menghadapi cuaca ekstrem. Misalnya adalah dengan menyiagakan 267 personel Petugas Penanggulangan Bencana/TRC pada setiap kelurahan di Jakarta sebagai upaya percepatan koordinasi dan penanganan bencana.
Selain itu, mereka juga melakukan pendistribusian sarana dan prasarana pendukung penanganan banjir kepada setiap kelurahan yang berada di kawasan rawan banjir, seperti perahu, ring buoys, jaket pelampung, serta sejumlah peralatan pendukung lainnya.
Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI, Michael Sitanggang juga mengungkapkan jika pihaknya terus melakukan koordinasi dengan BNPB, BMKG, para Wali Kota/Bupati, dan stakeholders terkait untuk menjalin kolaborasi dalam penanggulangan bencana.
AMI HEPPY SETYOWATI
Baca: Potensi Cuaca Ekstrem di 7 Provinsi hingga 30 Desember, BMKG: Sebaiknya di Rumah
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini