Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Buron Setelah Sekap dan Aniaya Pacar, Pria Asal Tangsel Dibekuk di Depok

Polisi menangkap Imam Supandi yang buron setelah dileporkan menganiaya pacar.

23 Juni 2024 | 10.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar Sodiq saat dijumpai di Polsek Pondok Aren, Jumat 21 Juni 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap Imam Supandi yang buron selama lebih dari dua pekan. setelah dilaporkan telah menganiaya pacarnya. Ia dibekuk polisi di sebuah rumah kontrakan di Kota Depok, Jawa Barat, pada Sabtu, 22 Juni 2024. “Benar, tertangak," kata Kepala Kepolisian Sektor Pondok Aren, Komisaris Bambang Askar Sodiq, Ahad, 23 Juni 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bambang mengatakan, polisi kesulitan menangkap Imam karena pemuda itu selalu berpindah tempat. "Agak susah, dia pindah-pindah terus," ujarnya. Polisi segera bergerak ke Depok seterlah mendapat informasi pemuda itu berada di rumah kontrakan kerabatnya. "Rumah kontrakan kakak iparnya."  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Korban, AMA, bersyukur atas penangkapan terhadap Imam tersebut. Dia berharap lelaki itu mendapat ganjaran atas perbuatan yang dilakukan. “Bisa diproses secara hukum dan semoga kedepannya kejadian ini tidak lagi terulang," kata perempuan itu. 

Penganiayaan terhadap AMA terjadi pada 7 Juni 2024. Awalnya Imam mengajak pacarnya itu untuk jalan-jalan. Mereka bertemu dengan teman-teman Imam di Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Sejak awal AMA merasa tidak nyaman berada di tempat itu. Apalagi setelah Imam dan kawan-kawannya mulai menenggak minuman keras. “Saya diganggu oleh temannya yang sudah mabuk,” kata AMA. 

Tidak berapa lama, Imam menanyakan telepon genggamnya yang dititipkan kepada AMA. Karena saat itu AMA fokus menghindar dari gangguan teman-teman Imam, ia lupa di mana meletekan alat komunikasi itu. Imam menjadi marah dan mulai memukuli AMA. "Saya sudah nangis-nangis tetap saja masih dipukul," ujarnya. 

Gadis itu sempat melarikan diri dan pergi ke jalan raya. Dia meminta bantuan kepada pengendara sepeda motor yang melintas. "Saya sudah naik ke motor tapi baju saya ditarik dan saya jatuh," ujarnya. 

Imam kemudian membawa AMA pulang lalu mengurungnya di dalam rumah. "Saya dikunci dari luar dan diancam akan dibunuh kalau berisik," kata dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus