Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komisaris Jenderal Mohammad Fadil Imran mengklaim program Polisi RW sukses berjalan di DKI Jakarta. Sebabnya ia kini mengadakan program serupa di Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fadil Imran menyebut Polisi RW merupakan praktik kepolisian modern yang bermuara dari hulu, yaitu pencegahan kejahatan melalui pendekatan nyata dengan masyarakat. Hal ini, kata dia, sesuai arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang meminta polisi dekat dengan masyarakat dan humanis
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Maka ketika saya diamanahkan memimpin Jakarta, saya berupaya menjalankan perintah tersebut melalui beberapa program, yaitu Kampung Tangguh Jaya, Vaksinasi Merdeka, Street Race, ADA Polisi, hingga malam pelayanan," kata Fadil saat menghadiri apel pembentukan Polisi RW di Polda DIY, Rabu, 17 Mei 2023 dikutip dari siaran persnya.
Menurut Fadil, program-program tersebut membuat anggota polisi lebih dekat dan akrab dengan warga. Ia mengklaim hal ini membuat aksi kejahatan jalanan dan tawuran turun hingga 49 persen.
"Perjalanan dari pembentukan berbagai program Inilah yang kemudian menjadi embrio lahirnya Polisi RW di Jakarta, yang kemudian diapresiasi oleh Kapolri, untuk kemudian secara bertahap dijalankan secara nasional," ucap mantan Kapolda Metro Jaya itu.
Fadil Imran menjelaskan Polisi RW adalah semua anggota kepolisian yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal, bukan hanya Bhabinkamtibmas seorang. Mereka akan menjalankan fungsi polisi RW di tempat mereka tinggal saat ini.
Bila ada anggota yang sedang tugas di lain kota, maka ia akan menjadi Polisi RW di tempat tinggal ia bertugas atau berdinas, kata Fadil.
Fadil Imran berharap Polisi RW dalam minimal sepekan sekali berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan warga di sekitar tempat tinggalnya. Fadil menjelaskan ada penelitian yang menyebut jika model kepolisian komunitas (community policing), yang berorientasi pada kedekatan polisi dengan masyarakat, sukses mengurangi kejahatan.
Karenanya setelah diberlakukan di Jakarta, program Polisi RW rencananya akan diberlakukan di setiap wilayah. Sebelum meresmikan Polisi RW di Yogyakarta, Fadil Imran membentuk Polisi RW di Jawa Barat. Pihaknya akan melakukan analisa, pemetaan, secara bertahap yang kemudian memilih kawasan dengan tingkat kepadatan penduduk ataupun catatan aduan Kamtibmas yang tinggi.