Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Hasil Ekshumasi Jasad Darso Telah Keluar

Menurut Kabid Humas Polda Jawa Tengah, hasil ekshumasi itu masih dibahas oleh penyidik.

21 Januari 2025 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto (ANTARA/I.C. Senjaya)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Semarang - Hasil ekshumasi jasad Darso, warga Kecamatan Mijen Kota Semarang yang meninggal setelah dijemput anggota Kepolisian Resor Kota Yogyakarta, telah keluar. Tim Kedokteran Forensik Kepolisian Daerah Jawa Tengah membongkar makam Darso dan membawa sampel organnya pada Senin, 13 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sudah diterima oleh Dit Reskrimum, namun masih dibahas oleh penyidik dan nanti akan ada press conference khusus dihadiri lengkap," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Artanto, pada Selasa, 21 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara hingga kini, Polda Jawa Tengah belum memeriksa anggota Polresta Yogyakarta yang menjemput korban di rumahnya. "Kami masih fokus pemeriksaan dan pendalaman saksi dulu di Semarang. Nanti akan ada waktunya untuk lakukan pemeriksaan anggota Yogya," katanya.

Darso meninggal setelah dijemput anggota Polresta Yogyakarta. Awalnya datang tiga orang menumpang satu mobil ke rumah korban pada 21 September 2024. Mereka menanyakan alamat Darso kepada istrinya yang ketika itu berada di depan rumah.

"Kemudian istrinya masuk ke dalam rumah mengabarkan ada tamu," kata pengacara keluarga korban, Antoni Yudha Timur, pada Ahad, 12 Januari 2024.

Darso yang baru bangun lantas menemui tiga orang tersebut. Sementara istrinya masuk ke dalam rumah. Tak berselang lama istri Darso keluar namun suaminya telah tidak ada.

Dua jam kemudian, rombongan tiga orang itu kembali datang ke rumah Darso. Kali ini mereka bersama ketua RT setempat. "Mengabarkan Pak Darso ada di Rumah Sakit Medika Ngaliyan," ujar dia.

Istri Darso lantas datang ke Rumah Sakit Permata Medika Ngaliyan bersama tiga orang tersebut. Darso dirawat di ruang intensive care unit atau ICU rumah sakit tersebut.

Darso berada di ruang ICU selama tiga hari. Dia kemudian dipindah ke kamar perawatan selama tiga hari lantas diizinkan pulang. "Dua hari di rumah meninggal dunia," sebutnya.

Ketika masih hidup korban sempat bercerita mengalami penganiayaan oleh orang yang menjemputnya. "Menceritakan ke beberapa orang baik ketika di ICU dan di rumah bahwa telah dipukul dihajar," katanya.

Korban bercerita kepada istrinya mengalami penganianiayaan oleh enam orang. "Saya dipukuli oleh enam oknum dari Yogyakarta," tutur Antoni menirukan cerita korban.

Sebelum kejadian ini, Darso mengalami kecelakaan lalu lintas di Yogyakarta. Menurut pengakuan Darso, dia telah membawa korban kecelakaan ke klinik.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus