Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor – Hilang selama dua hari, seorang bocah berusia 8 tahun inisial FAN, ditemukan tewas di dalam bak kamar mandi. Jenazah bocah itu ditemukan oleh kakeknya di sebuah rumah kontrakan di Kampung Cinangka, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Selasa 2 Juli 2019.
Baca: Pembunuhan Sadis, Kakak Ipar Dibacok Hingga Tewas
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kakek FAN, Didin (60) mengatakan, jenazah cucunya ditemukan setelah dirinya mencium bau busuk di sekitar rumah kontrakan miliknya, yang ditempati oleh seorang penjual bubur ayam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Awalnya dikira daging ayam yang busuk karena ditinggal penghuninya, makanya saya sempat tanya sama keluarganya yang juga ada di situ juga,” kata Didin kepada Tempo, Rabu 3 Juli 2019.
Namun, kecurigaan Didin memuncak setelah pengontrak di rumah tersebut tak pulang sejak hari Sabtu, persis setelah cucunya hilang.
“Saya akhirnya curiga, memang dua hari ini si tukang bubur ini nggak keliatan, dan kalau mau pergi biasanya bilang, tapi ini nggak bilang sama sekali,” kata Didin.
Didin akhirnya mengambil keputusan mendobrak pintu kontrakan. Dia mencari sumber bau yang rupanya berasal dari kamar mandi kontrakan tersebut.
“Di kamar mandi, bak airnya sudah ditutup selimut dan ember, pas dibongkar jenazah cucu saya ada di dalam,” kata Didin.
Kapolsek Megamendung Ajun Komisaris Asep Drajat masih mendalami kasus tersebut. Jenazah korban diautopsi di Rumah Sakit Ciawi untuk melihat penyebab kematian.
“Masih kita dalami penyebab kematiannya,” kata Asep.
Asep mengatakan, saat ini pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa sprei warna biru, centong kayu, pakaian korban, serta ember warna merah muda.
Baca: Perempuan Tewas, Loncat dari Lantai 32 di Apartemen Basura
Sebelum ditemukan tewas di bak mandi, FAN hilang pada Sabtu 29 Juni 2019. Dia sempat terlihat bermain di kolam tidak jauh dari kediaman kakeknya pada pukul 16.00. Selama dua hari, keluarga FAN mencari keberadaan siswi kelas 2 SD tersebut hingga menyebarkan ciri-ciri fisik dan foto korban.