Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Dedi Prasetyo mengklaim rekrutmen taruna Akademi Kepolisian (Akpol) tahun ini berjalan transparan. Alasannya setiap peserta dapat melihat langsung hasil tes, baik dirinya maupun calon taruna yang lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Pilihan Editor: Jika Tentara Mengelola Kebun Sawit di Kawasan Hutan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Selesai tes renang, catar (calon taruna) bisa langsung lihat dia berapa detik, nilainya berapa. Lari juga demikian, dapat berapa putaran, waktunya berapa lama. Tes-tes lainnya pun sama: selesai, nilai langsung keluar. Nilai terpampang di layar, semua bisa melihat,” kata Komjen Dedi Prasetyo dalam keterangan diterima di Jakarta, Ahad, 2 Maret 2025.
Ia mengklaim rekrutmen Polri dengan mengedepankan prinsip bersih, transparan, akuntabel, dan humanis telah dilakukan sejak bertahun-tahun. Panitia seleksi sengaja menayangkan nilai atau skor pada setiap tes agar calon taruna bisa saling mengoreksi diri.
“Calon taruna ketika dia merasa nilai tidak sesuai, diberikan kesempatan untuk mengoreksi ke panitia. Mereka juga sudah tahu bobot nilai akademis berapa, psikologi berapa, jasmani berapa. Calon taruna itu bisa menghitung sendiri dengan sistem yang terbuka ini,” ujarnya.
Dedi mengimbau masyarakat agar tidak memercayai calo atau siapa pun yang menjanjikan masuk sebagai anggota kepolisian dengan imbalan uang. Dia pun menegaskan ancaman pidana bagi pelaku penipuan. “Sudah banyak kasus masyarakat tertipu, sudah memberikan sejumlah uang, anaknya gagal (lolos Akpol),” katanya.
Dedi menjelaskan per Jumat kemarin, jumlah pendaftar daring taruna Akpol telah mencapai 8.016 orang. Secara keseluruhan, jumlah pendaftar pada rekrutmen anggota Polri, baik Tamtama, Bintara, Akpol ialah 116.732 orang.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengarahkan jalur untuk masuk Akpol hanya ada satu, yakni jalur reguler. Dengan begitu, rekrutmen diharapkan melahirkan taruna yang benar-benar mampu menjalani proses pendidikan dan pelatihan selama dengan baik.
“Sesuai arahan pimpinan, tahun ini sama seperti tahun lalu, tidak dilakukan dikotomi lagi, atau friksi-friksi jalur rekpro, jalur reguler, jalur kuota khusus,” ucap Dedi.
Di sisi lain, gambaran proses dan metode seleksi perlu diketahui masyarakat agar dipahami bahwa seleksi anggota Polri hanya bertumpu pada kemampuan diri sendiri selama mengikuti tahapan seleksi. “Kepada seluruh jajaran kami minta terus mengedukasi masyarakat bahwa seleksi anggota Polri itu kuncinya kemampuan diri sendiri. Persiapan yang matang, latihan serius, itu kuncinya,” kata dia.
Adapun tahapan tes Akpol di tingkat panitia daerah ialah sebagai berikut:
a. Pemeriksaan administrasi awal dengan penilaian kualitatif
b. Pemeriksaan kesehatan tahap I dengan penilaian kualitatif
c. Tes psikologi tahap I sistem tes berbantuan komputer atau computer assisted test (CAT), penilaian kuantitatif dan kualitatif
d. Tes akademik tahap I, sistem CAT dengan penilaian kuantitatif meliputi:
- Pengetahuan umum (termasuk Undang-Undang Kepolisian)
- Wawasan kebangsaan (UUD NRI Tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, wawasan Nusantara dan kewarganegaraan)
- Tes penalaran numerik
- Bahasa Indonesia
e. Tes EKG dengan penilaian kualitatif
f. Uji kemampuan jasmani (kesamaptaan A, B, dan renang) dengan penilaian kuantitatif dan kualitatif, serta pemeriksaan anthropometrik dengan penilaian kualitatif.
g. Sidang penetapan untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan tahap II
h. Pemeriksaan kesehatan tahap II dengan penilaian kualitatif
i. Pendalaman PMK dan Tes psikologi tahap II sistem wawancara dengan penilaian kualitatif
j. Pemeriksaan administrasi akhir dengan penilaian kualitatif
k. Sidang terbuka penetapan kelulusan tingkat daerah
Sementara itu, tahapan tes Akpol di tingkat panitia pusat ialah sebagai berikut:
a. Pemeriksaan administrasi dengan penilaian kualitatif
b. Pemeriksaan kesehatan tahap I dan II dengan penilaian kualitatif
c. Pemeriksaan mental dan ideologi dengan CAT
d. Tes akademik meliputi tes potensi akademik (TPA) dengan Bahasa Inggris menggunakan CAT, penilaian kuantitatif
e. Tes psikologi wawancara dengan penilaian kualitatif
f. Pendalaman PMK dengan penilaian kualitatif
g. Tes kesamaptaan jasmani (kesamaptaan A, B dan renang) dengan penilaian kuantitatif dan kualitatif, serta pemeriksaan anthropometrik dengan penilaian kualitatif.
h. Pemeriksaan penampilan dengan penilaian kualitatif
i. Sidang terbuka kelulusan tingkat pusat.