Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Jokowi Ingatkan Kinerja Polri yang Belum Presisi: Saya Ikuti Pemberitaan Media

Jokowi menyebut setiap kecerobohan sekecil apapun di lapangan bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.

5 Juli 2022 | 15.07 WIB

Presiden Joko Widodo melakukan inspeksi pasukan saat menjadi inspiktur upacara puncak perayaan HUT ke-73 Bhayangkara dan bertindak sebagai inspektur upacara di Silang Monas, Jakarta, Rabu, 10 Juli 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Perbesar
Presiden Joko Widodo melakukan inspeksi pasukan saat menjadi inspiktur upacara puncak perayaan HUT ke-73 Bhayangkara dan bertindak sebagai inspektur upacara di Silang Monas, Jakarta, Rabu, 10 Juli 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengutip survei terbaru Litbang Kompas bahwa 58,3 persen responden menyatakan tindakan polisi sudah sesuai dengen visi yang mereka usung, Presisi. Presisi artinya prediktif, responsibilitas, transparasi, dan berkeadilan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Tapi ingat, ada 28,6 persen menyatakan belum sesuai," kata kepala negara saat upacara peringatan ke-76 Hari Bhayangkara Tahun 2022 di di Akademi Kepolisian RI, Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 5 Juli 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Survei digelar pada 25-28 Juni 2022. Responden yang terlibat mencapai 504 orang, berusia 17 tahun dari 34 provinsi yang ada di Indonesia. Tingkat kepercayaan surveo 95 persen dan nirpencuplikan atau margin of error 4,37 persen. 

"Selain membaca survei saya juga terus mengikuti pemberitaan di media konvensional dan media sosial," kata Jokowi.

Jokowi lalu menyebut setiap kecerobohan sekecil apapun di lapangan bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri. "Oleh karena itu, bekerjalah dengan hati-hati, dengan presisi," ujarnya.

Pesan ini disampaikan Jokowi karena ia menyebut kewenangan Polri sangat besar. Organisasinya menembus sampai ke tingkat desa dan setiap hari bersentuhan langsung dengan masyarakat. "Di manapun saudara-saudara bertugas, saudara selalu dalam pengamatan rakyat, dalam penilaian rakyat," kata dia. 

Berikutnya, Jokowi menyebut ada beberapa agenda nasional yang harus didukung Polisi. Pertama yaitu proyek pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan Timur. Polisi diminta mengawal agar pemindahan lancar dan tepat waktu.

Kedua, agenda G20 yang mencapai puncaknya pada November nanti di Bali. Ketiga, Pemilu Presiden, Pemilu Legislatif, dan Pemilu Kepala Daerah serentak pada 2024 nanti.

Berikutnya, Jokowi juga menyampaikan beberapa pesan lain ke Polri. Di antaranya, Jokowi meminta polisi siap dalam menghadapi ancaman kejahatan berbasis teknologi  terbaru. Polisi, kata dia, harus lebih maju dan menguasai teknologi dibandingkan pelaku kejahatan.

Terakhir, Jokowi berpesan kepada polisi agar rasa keadilan dan kemanfaatan hukum harus dirasakan oleh rakyat. Polri, kata dia, harus mengedepankan pencegahan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Polisi juga harus melakukan berbagai tindakan kepolisian dengan humanis, namun tegas ketika diperlukan. "Jadikan penegakan hukum sebagai upaya terakhir, harus taat prosedur dan harus menjunjung tinggi hak asasi manusia," kata Jokowi.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus