Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Kakak Korban Bullying Duga Ada Keterlibatan Ketua OSIS Binus School Serpong

Kakak dari korban bullying di Binus School Serpong, A, menduga ada keterlibatan ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dalam perundungan

3 Maret 2024 | 18.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH) dari geng Binus School Serpong mendatangi Polres Kota Tangerang Selatan, Kamis 22 Februari 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Tangerang - Kakak dari korban bullying di Binus School Serpong, A, menduga ada keterlibatan ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dalam perundungan yang dilakukan Geng Tai. Berdasarkan informasi adiknya, kata A, Ketua OSIS juga anggota dari geng pelajar tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut A, perundungan terhadap adiknya dilakukan di depan ketua OSIS itu. “Aku cari tau semua, adiku bilang ada ketua OSIS juga di WIG (Warung Ibu Gaul) itu," kata dia pada Tempo, Sabtu, 2 Maret 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut pengakuan adiknya, perundungan yang terjadi pada 2 Februari 2024 itu diikuti oleh banyak siswa Binus School Serpong dari berbagai kelas. “Yang boleh ngapa-ngapain itu hanya kelas XII aja," kata dia. 

A berujar saat kejadian itu berlangsung tidak terdapat alumni Binus School Serpong seperti yang tersiar sebelumnya. Adiknya bercerita jika dia disiksa paling parah karena tidak ada alumni yang hadir. Jika ada alumni, maka tidak boleh ada kekerasan.

“Dia diiket di tembok, dia juga bilang disundut dan dipukul. Dia juga disuruh ngata-ngatain yang ada di situ, disuruh gombalin cewek, dan dikatain untuk mancing emosi mereka agar dia ditonjok dan digebukin," ujarnya. 

Aksi bullying ini, kata A, membuat adiknya trauma dan mengalami sejumlah luka lebam dan luka bakar. 

A, yang merupakan alumnus Binus School Serpong, bercerita jika praktik perundungan oleh geng pelajar ini sudah berlangsung sejak lama termasuk saat dia masih belajar di sana. "Dari angkatan aku dan sebelum-sebelumnya memang sudah ada," katanya. 

Dirinya tidak membantah jika adiknya ingin bergabung dengan geng pelajar tersebut. Namun tradisi penganiayaan yang terjadi saat ini tidak seperti tradisi sebelumnya. 

"Kalau dari angkatan aku itu paling cuma diledekin, disuruh joget, dan disuruh nyanyi. Di-cengin-lah. Masuk GT tuh ga bisa sembarangan, harus yang bagus dan memang ga bisa cupu," kata dia. 

Saat ditanya ihwal terdapat keterlibatan seorang tersangka yang bukan pelajar Binus School Serpong. A menyebut anak tersebut merupakan pecatan sekolah itu.  "Oh itu bukan alumni, dia kan sudah di DO (Dikeluarin)," kata dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus