Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Kapolri Benarkan Terjadi Perang Suku di Papua, Dua Polisi Terluka

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan suku-suku di Papua memang kerap memilih jalan perang untuk menyelesaikan masalah.

2 Oktober 2018 | 17.38 WIB

Warga suku pedalaman Papua berkumpul untuk mengikuti menampilkan aksi perang-perangan dalam acara Festival Budaya Lembah Baliem ke-24 tahun 2013 di Distrik Wosilimo, Jayawijaya, Papua, (12/8). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
Perbesar
Warga suku pedalaman Papua berkumpul untuk mengikuti menampilkan aksi perang-perangan dalam acara Festival Budaya Lembah Baliem ke-24 tahun 2013 di Distrik Wosilimo, Jayawijaya, Papua, (12/8). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian membenarkan pagi tadi terjadi konflik di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Iya itu perang suku," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 2 Oktober 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tito mengatakan suku-suku di Papua memang kerap memilih jalan perang untuk menyelesaikan masalah. Imbasnya di sana sering terjadi perang suku.

Mantan Kepala Kepolisian Daerah Papua ini menyebut perang suku biasa terjadi jika ada masalah sengketa tanah, perempuan dan hal lainnya di tengah masyarakat. Jika kedua suku tidak bisa menyelesaikan dengan skema membayar denda, maka jalan yang dipilih adalah perang.

Akibat berusaha melerai perang suku ini, kata Tito, dua personel polisi dikabarkan terluka. Adapun terkait korban jiwa Tito belum bisa menjawab. "Nanti kami lihat," ujarnya.

Sebelumnya beredar kabar terjadi konflik berdarah di Kabupaten Bintang pagi tadi. Informasi yang beredar ada empat korban tewas dan lima orang luka-luka. Tito menyerukan kepada masyarakat Papua agar ke depan tidak lagi menjadikan perang untuk menyelesaikan konflik antarsuku.

Ahmad Faiz

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus