Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Keluarga Korban Kebakaran Hotel di Alam Sutera Minta Kasusnya Diusut Secara Transparan

Keluarga korban kebakaran Hotel Allnite & Day berharap pengusutan kasus ini bisa dibuka secara transparan.

11 Juni 2024 | 02.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi kebakaran. shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Tangerang - Keluarga korban kebakaran Hotel Allnite & Day mengklaim tidak mendapat kabar langsung saat korban tewas dalam kebakaran. Mereka berharap kasus ini bisa diungkap secara transparan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peristiwa yang terjadi pada Sabtu 8 Juni 2024 itu terjadi pada pukul 15.40 WIB. Salah satu area yang terbakar berada di lantai enam. Dikabarkan enam orang terjebak di dalam lift, tiga orang meninggal dunia di mana salah satunya adalah Oky Dwi Putra. Sementara, tiga orang di antaranya selamat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kakak korban Oky, Desti mengatakan, keluarga tidak mendapatkan kabar resmi dari pihak hotel tempat adiknya bekerja. Akan tetapi, justru mendapat kabar dari rekan kerja Oky.

"Tidak mendapat kabar resmi dari hotel. Ibu saya dapat telpon dari teman-temannya Oky. Katanya, anaknya kecelakaan kerja di hotel kebakaran, terus ditelpon lagi sama Ibu, ternyata yang ngomong perempuan, mungkin pihak hotel atau apa saya tidak tahu, tapi tidak dijelaskan kalau sudah meninggal, tapi hanya sudah di rumah sakit," jelas Desti di kediamannya, Senin 11 Juni 2024.

Desti menambahkan, keluarga mendapat kabar setelah satu jam Oky meninggal. Sesampainya di rumah sakit pun, kata dia, tidak diberikan penjelasan.

"Ketika sampai di rumah sakit juga kita tidak dijelaskan dan langsung dibawa ke ruang jenazah," ungkapnya.

Saat itu, Desti dan keluarganya masih bertanya-tanya tentang kronologi kejadian. 

"Pada saat itu kita hanya meminta CCTV kejadian, di lift kah atau di lorongnya kah atau di bawah? Karena di hari H itu kita lihat di Instagram di-upload sama Damkar, adik saya dibawa pakai mobil patroli tanpa adanya oksigen," tegasnya.

Kemudian saat pihak hotel datang ke rumahnya, kata dia, juga tidak menjelaskan kronologinya. Katanya, ia melanjutkan bukti-buktinya sudah diserahkan ke Polres.

"Baru tadi datang, tapi tidak juga menjelaskan kronologinya. Tadi juga hanya menanyakan BPJS-nya dan memberikan santunan yang tidak seberapa, juga gaji satu bulan yang tidak seberapa, tapi lumayanlah alhamdulillah masih inget. Penyebabnya juga kita cuma baca-baca aja di sosial media," ujarnya.

Desti juga merasa aneh, jika tidak ada perintah, adiknya tersebut tidak akan menaiki lift untuk mencari sumber api.

"Ini aneh makanya, kalau dia tidak disuruh atau apa? Dia juga tidak mungkin naik lift. Apa lagi kalau sudah tahu kalau kebakaran kenapa harus lewat lift bukan lewat tangga, kalau memang diperintah memadamkan seharusnya lewat tangga tidak mungkin lewat lift, sampai sekarang juga belum dijelaskan dan tidak mungkin mereka bertindak sendiri, pasti ada yang menyuruh. Tapi saya juga tahu," katanya.

Akibat peristiwa itu, pihaknya meminta penjelasan dan membuka CCTV, agar keluarga mengetahui penyebab kematian Oky.

"Agar jelas penyebab kematian adik saya itu apa, kenapa telat. Karena, menurut saya penangananya itu telat. Tidak ada otopsi, polisi juga tidak bilang apa-apa, di kematian di nomor delapan juga hanya tertulis lain-lain, keluarga juga memang tidak minta untuk otopsi," ucapnya.

Penyelidikan masih berjalan

Juru bicara Polres Tangerang Selatan AKP Agil mengatakan, proses penyelidikan telah dilakukan dengan menggandeng Puslabfor. "Dapat kami sampaikan bahwa, sejauh ini proses penyelidikan masih berproses, penyidik juga sudah berkoordinasi dengan Puslabfor sehingga proses penyelidikan dilaksanakan secara scientific," kata Agil, Senin 10 Juni 2024. 

Kanit Resmob Polres Tangerang Selatan Ipda Andira Wigata mengatakan, dugaan sementara penyebab kebakaran itu adalah korsleting listrik. Namun setelah didalami muncul dugaan baru, karena ditemukan puntung rokok di lokasi kejdian.

“Tapi setelah dilihat lagi, ada di situ ditemukan puntung rokok. Jadi antara kedua itulah, nanti kita akan lakukan pendalaman,” kata dia.

Andira memastikan telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi dan CCTV di lokasi kejadian. Tujuannya untuk memastikan apakah ada dugaan kelalaian dalam peristiwa kebakaran tersebut. 

“Ini kelalaian yang disebabkan oleh pengunjung atau pengelola,” ujarnya.

MUHAMMAD IQBAL

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus