Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penetapan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya yang diduga melakukan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang saat ini menjadi tersangka kasus korupsi di KPK, menurut eks Direktur KPK Sujanarko sebagai momen bersih-bersih untuk KPK.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sujanarko pernah menjabat Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI) di KPK. Ia merupakan salah seorang dari 75 pegawai KPK yang disingkirkan dengan proses tes wawasan kebangsaan atau TWK beberapa waktu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sujanarko atau Koko mengatakan mestinya ada langkah audit pejabat KPK. “Paling tidak eselon 1 di audit seberapa jauh mereka terpapar oleh pimpinanmya,” kata dia kepada Tempo.co, 24 November 2023.
Menurutnya, pimpinan bisa segera lakukan rapim menyikapi ini dengan memutus akses Firli Bahuri ke internal KPK, ini dalam rangka mitigasi risiko, bukan sebaliknya kesan melindungi seperti itu.
Sujanarko memberikan catatan penting yang harus segera dilakukan pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi. “Harusnya pemerintah berpikir ulang untuk memperpanjang kelima pimpinan KPK yang ada saat ini,” ujar eks Direktur KPK itu.
“Sebaiknya presiden menetapkan Plt untuk lima pimpinan sebelum proses seleksi seperti biasa di tahun depan,” katanya. “Harusnya pemerintah mendorong KPK melakukan audit menyeluruh internal KPK oleh eksternal audit,” ucapnya, menambahkan.
Menurutnya, selama empat tahun KPK ini dipimpin oleh pimpinan-pimpinan yang diragukan integritasnya. “Pasti ada pengaruh pada integritas kelembagaan,” kata Sujanarko.
Sujanarko dan beberapa aktivis antikorupsi antara lain Bambang Widjojanto, Novel Baswedan, Abraham Samad, Yudi Purnomo Harahap, Aulia Postiera, Lakso Anindito dan lainnya serta koalisi masyarakat sipil antikorupsi seperti IM57+ Institute, Indonesia Corruption Watch (ICW), Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) datang ke Gedung KPK, Kuningan Jakarta, Kamis, 23 November 2023. Kedatangan mereka untuk mendukung keputusan Firli Bahuri sebagai tersangka.
Sujanarko bersama Abraham Asamad, Harun Al Rasyid dan Novel Baswedan bahkan melakukan aksi cukur gundul di halaman gedung KPK, kemarin.
Pilihan Editor: Bambang Widjojanto Sebut Game Over untuk Ketua KPK Firli Bahuri