Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Lenny Marlina Dan Uang Menganggur

Ikut arisan call yang dibandari oleh Ny. Emma Hilma Turino dengan harapan dapat membeli tanah bagi ibunya. Uang yang berlebihan di masyarakat tidak diinvestasikan bagi modal usaha. (krim)

20 Januari 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BINTANG film Lenny Marlina juga ikut arisan yang belakangan menggemparkan itu. Dia ikut grup, bcrsama 24 anggota lainnya, yang dibandari oleh Nyonya Emma Turino. Setoran tertinggi masing-masing Rp 500 ribu tiap bulan. Sebagai peserta yang menentukan diri untuk menarik terakhir, bulan Januari ini Lenny seharusnya memperoleh haknya, Rp 12 juta. Untuk itu ia sudah merencanakan membeli tanah bagi ibunya. Tapi kini harapannya tinggal separoh. Keruwetan manejemen Nyonya Emma Turino, terbukti dengan macetnya pembayaran bagi penarik bulan Nopember kemarin, mengagetkan Lenny Marlina. Bersama suaminya, Gatot, ia cepat mendesak isteri Turino untuk memperoleh jaminan atas keselamatan uang mereka. Untuk sementara ini Lenny Marlina hanya memperoleh sebuah surat pernyataan hutang saja. Jumlahnya hanya Rp 11 juta. Ilupun, jatuh temponya tidak menurut semustinya, tapi diundur sampai Pebruari di muka ini. Ketika bersama-sama meneken surat hutang, menurut Gatot, isterinya "masih agak percaya" akan ke-bonafide-an isteri Turino. Tapi, belakangan, setelah angin ribut betul-betul menimpa keluarga Turino, kepercayaan jadi kendor. Surat perjanjian huang yang dibuat Nyonya Emma kepada Lenny itu hanyalah satu di antara 30 surat perjanjian yang dibagi-bagikan, seperti dikatakan oleh Sjamsudin Umar SH, penasehat hukum Turino. Hanya, menurut Sjamsudin, surat perjanjian itu dibikin dengan perhitungan baik-baik: kesanggupan keluarga Turino membereskannya di atas hutangnya. Berapa? "Pokoknya lebih dari hutang, yang cuma meliputi Rp 300 juta itu," kata Sjamsudin membenarkan keterangan Turino kepada TEMPO. Dari ke-30 surat hutang Nyonya Emma, menurut penasehat hukumnya, tidak satupun ada yang menyangkut nama isteri pejabat pemerintahan. Bahkan untuk arisan mobil mewah, Mercy Tiger, katanya tidak melibatkan seorang isteri pejabatpun. Panglima Kopkamtib, Laksamana Sudomo, juga menegaskan hal itu. Operasi Kemanusiaan, yang sebelumnya mengurus korban-korban yang terhisap lintah darat, kini jugamengurus arisan antar ibu-ibu yang heboh itu. Laksusda Jakarta, seperti dikemukakan oleh Mayjen Norman Sasonn hingga kini belum menemukan tanda-tanda adanya isteri pejabat tinggi sipil maupun militer terlibat dalam kasus arisan call. Jika kelak pemeriksaan menemukan, ada isteri pejabat yang terjerumus dalam bisnis arisan yang edan itu, Norman berjanji akan menindaknya tegas-tegas. Namun pertanyaan yang muncul ialah: kenapa uang sebanyak itu tidak ditanam sebagai modal usaha, baik secara gabungan atau sendirian? Yang terjadi mirip dengan perkara "bursa komoditi" tahun lalu. Ada uang berlebihan di masyarakat yang tidak diinvestaslkan, atau menganggur. Salurannya tidak jelas -- juga saluran buar waktu senggang para ibu yang kepingin aktif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus