Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Lima orang penjual obat

Perampokan atas diri wong sho yen, kapten kapal friendship berbendera taiwan ketika sandar di pantai teluk bayur. pelakunya komplotan penjual obat. sasarannya kapal-kapal berbendera asing. (krim)

12 Juni 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ADA kejahatan jenis baru di pelabuhan. Menodong dan merampok kapten kapal yang sedang sandar. Akhir April yang lalu korbannya Wong Sho Yen. kapten kapal Friendship berbendera Taiwan, ketika lagi sandar di lepas pantai Teluk Bayu. Wong sedang nyenyak tidur keta dibangunkan orang-orang tak dikenal. Lehernya sudah ditempeli belati. Tamu-tamunya yang belum ia kenal memerintahkannya menelungkup. kemudian menggerayangi isi kapal -- dan berhasil menyikat uang tunai Rp 83 ribu, juga 8 ribu yen. 230 dolar Hongkong, 20 dolar Taiwan, radio kaset dan sejumlah pakaian. Polisi Komres 301 Padang dan pos-pos berdekatan segera bertindak. Semalaman mereka mengamati pantai sekitar jalan raya menuju Painan, sebab hanya inilah satu-satunya kemungkinan. Memang agak sulit bagi polisi untuk membedakan perahu nelayan sungguh-sung guh dan perahu yang dipakai penodong. Menjelang subuh, terlihat perahu mendekati pantai Taman Nirwana. Penumpangnya. yang hanya 2 orang itu, mencoba me]arikan diri. Memang satu orang berhasil lolos untuk sementara. Ia menyelinap di rimba yang berbukit. Polisi tinggal menunggu penjahat itu keluar mencari makan. Ternyata memang benar: ada lelaki yang masuk ke sebuah warung. Hanya saja polisi ada di sisi lain, sehingga hanya dengan laporan penduduk polisi tahu. Lelaki itu nampak kelaparan sekali. Kakinya terluka. Nah tentu ini orang yang dicari, sebab di sekitar tempat orang tadi melarikan diri terdapat noda darah berceceran. Rm, yang masih ada di warung tadi akhirnya menyerah, ialah yang menja di otak dan sekaligus ikut operasi perampokan bersama beberapa rekannya. Banyak Uang Rm dan lima kawannya: N,SI,Rh,O,dan N, bukannya tidak punya kerja. Mereka saban hari terdengar berteriak-teriak di kaki lima, jual obat. Malah mereka juga dikenal sebagai tamu yang baik pada beberapa hotel murahan. Rm yang mengaku sebagai otak, dengan bantuan Rh terus terang bilang sudah 7 kali merampok dengan cara begitu. Lima kali di Teluk Bayur, lainnya di Lhok Seumawe dan Belawan. Bulan Mei yang lalu komplotan ini, kecuali N, berhadapan dengan hakim di Pengadilan Negeri Padang. Dengan terus terang Rm berkata bahwa operasi di Teluk Bayur paling aman. Sebab para korban enggan melapor pada yang berwajib. Mereka lebih baik kehilangan barang daripada harus menunda pelayaran akibat laporan yang disampaikan kepada polisi. "Ini soal uang", begitu jawaban Rm, ketika ditanya mengapa yang diincar mesti kapten kapal. Alasannya kapten adalah orang yang paling banyak punya uang daripada awak kapal lainnya. Selama 3 bulan berturut-turut sejak Pebruari yang lalu. mereka merampok 3 kapal dengan sasaran terakhir, Friendship. Sudah ada pembagian tugas di antara mereka. Rm sebagai perencana merangkap pelaksana. Rh bertugas melempar barang ke pasar bebas. Sedang O cukup mendayung perahu sebab kebetulan ia cukup mahir lantaran tinggalnya di dekat pelabuhan. Yang dilakukan Rm terutama menodong. sebab dialah yang paling tahu di mana kapten berada. Ulah Rm dan kawan-kawannya ini menarik perhatian khalayak Padang. Maka sidang yang dipimpin Hakim Ketua A. Razak SH dibanjiri pengunjung. Jaksa Mulkan memintakan hukuman 6 tahun potong tahanan untuk Rm. Tapi hakim mengurangi sedikit. Cukup 5 tahun saja.N diganjar 3 tahun, Rh 2 tahun SI 1 1/2 tahun dan O 1/2 tahun. Usia mereka yang masih muda, sekitar 24 tahun, menyebabkan hukuman agak ringan. Tapi yang memberatkan mereka adalah sasarannya yang khusus itu. Artinya komplotan itu hanya mengincar kapal berbendera asing. Inilah yang dianggap kampanye yang memalukan. Bukan saja bagi Teluk Bayur tapi juga bagi nama baik Indonesia di mata orang asing. Para terhukum dan jaksa menerima putusan pengadilan. Yang masih menjadi tanda tanya: adakah hukuman dari Rm dan kawan-kawannya menjamin kejahatan model baru itu tidak akan terulang? Itu sebagian dipengaruhi oleh keadaan di sekitar pelabuhan, terutama faktor pengamanannya. Pada persidangan itulah terungkap jelas bahwa keamanan di perairan Teluk Bayur masih belum begitu bagus. Para terhukum mengatakan: mereka bisa leluasa bergerak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus