Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Mata Kiri Novel Baswedan Memburuk Akibat Infeksi

Kondisi mata kiri penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan semakin memburuk akibat infeksi.

11 Maret 2020 | 16.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Novel Baswedan menyapa awak media usai berlangsungnya rekonstruksi penyiraman air keras di kediamannya, Jakarta, Jumat, 7 Februari 2020. Penyidik senior KPK ini mengatakan mata kirinya sudah tak bisa melihat secara permanen. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi mata kiri penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan semakin memburuk akibat infeksi. Bila kondisi matanya semakin parah, opsi untuk mengangkat bola mata tersebut tak bisa dihindari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kemarin masih diupayakan pakai obat tapi ternyata belum bisa sembuh juga, jadi mungkin kalau ketemu dokter lagi, mungkin yang terbaik apa nanti (akan dilakukan)," kata istri Novel, Rina Emilda saat dihubungi, Rabu, 11 Maret 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kondisi mata Novel memburuk sejak diperiksa selama 10 jam oleh Kepolisian Daerah Metro Jaya dalam kasus penyiraman air keras pada 6 Januari 2020. Keesokan hari setelah diperiksa, mata Novel mengalami pembengkakan karena infeksi. Dokter memvonis mata kiri Novel sudah tak bisa dipulihkan. Mata kirinya kini buta total. Bila terjadi infeksi lagi, maka mata kiri itu harus diangkat.

Emil berkata sejak itu infeksi di mata kiri Novel belum membaik. Dia mengatakan mata suaminya masih merah dan terdapat warna putih tanda infeksi. "Dia bilang enggak enak matanya, mengganjal itu kaya ada benjolan di dalam gitu, mungkin efek infeksi."

Emil berkata, rencananya esok akan kembali berobat ke Singapura. Hasil pemeriksaan, kata dia, akan menentukan tindakan yang akan diambil terhadap mata kiri Novel. "Tergantung hasilnya, kalau perlu tindakan mungkin tindakan langsung juga ya," kata dia.

Meski mengaku sudah ikhlas dengan kondisi mata suaminya akibat serangan air keras, Emil mengaku masih khawatir bila mata kiri akhirnya harus diangkat. "Soalnya seperti enggak selesai-selesai pengobatan, takutnya opsi yang dokteri bilang itu kan (diambil)," kata dia.

Rekan sejawat Novel di KPK, Yudi Purnomo mengatakan juga melihat ada tanda putih di mata Novel. "Tadi saya lihat kaya jamur putih gitu," kata dia. Meski kondisi matanya memburuk, Novel masih masuk kantor hari ini.

Direktur Eksekutif Amnesty International Usman Hamid, mengatakan Novel sempat menghubunginya untuk mencari tahu soal metode pengobatan mata di Amerika Serikat. Dia mengatakan Novel mencari pengobatan di Amerika untuk menyelamatkan kondisi mata sebelah kanan yang masih bisa berfungsi, meski tidak maksimal. "Saya sedang cari informasi dari teman Amnesty di Amerika," kata dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus