Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Memburu Korban Ke-41

Pemerkosa gadis dibawah umur merajalela di kediri, jatim. Ditahun 1983 pelaku pemerkosa pernah tertangkap, pengakuannya sedang mempelajari suatu ilmu hitam. Diduga ada hubungannya.(krim)

3 November 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PEMERKOSA misterius, yang mencari mangsa gadis di bawah umur, kini kembali menghantui penduduk di pinggiran Kota Kediri, Jawa Timur. Dalam dua bulan September-Oktober, sudah empat gadis kecil menjadi korban. Para korban itu diculik tengah malam dari rumahnya, lalu diseret ke kebun atau ke tengah sawah, kemudian ditinggalkan begitu saja dalam keadaan tak berdaya. Selain keempat korban itu, dua gadis cilik lain dan dua wanita dewasa yang sudah bersuami nyaris pula diperkosa. Keempat percobaan perkosaan yang gagal itu, menurut koran Suara Indonesia, terjadi pada malam yang sama yaitu 19 Oktober lalu. Kuat dugaan, pelakunya orang yang sama. Sebab, semua peristiwa itu terjadi di Desa Ngampel dan Mrican yang berdekatan, yang masih wilayah Kota Madya Kediri, dengan waktu berurutan. Keempat korban yang nyaris diperkosa itu adalah Utami, 12, Sundari, 11, Nyonya Narsih, 36, dan Nyonya Samini. Nyonya Samini, yang sempat dipukul tengkuknya keuka mencuci piring di sumur pada pukul 04.00, mengaku hampir saja ditelanjangi. Untung, ia sempat berteriak sehingga suaminya segera muncul dan orang itu kabur. Ia masih mengenal ciri-ciri si pelaku: masih muda, bertubuh kurus tinggi, serta mengenakan baju kaus dan celana pendek ciri-ciri yang juga dikenali salah seorang gadis di bawah umur yang sempat diperkosa. Untuk mencegah korban jatuh lebih banyak, penduduk beberapa kecamatan kini menggiatkan siskamling, dibantu petugas polisi. Namun, sampai pekan lalu, pemerkosa yang diduga sedang mengamalkan ilmu hitamnya itu belum diketahui batang hidungnya. Kasi Intelpam Polwil Kediri, Kapten Soebagjo, menduga bahwa kasus perkosaan ini ada hubungan dengan yang terjadi tahun lalu. Pada 1983 lalu, belasan gadis cilik memang telah menjadi korban pemerkosa yang menggunakan modus sama. Penduduk ketikaitu akhirnya bisa menangkap seorang tersangka, Supoyo, 30, ketika ia menyekap seorang gadis bernama Harti (bukan nama sebenarnya), 11. Setelah diusut, akhirnya dia mengaku juga pernah memperkosa kakak gadis itu. Duda dengan tiga anak itu mengaku sedang belajar ilmu jaran goyang, agar bisa sakti dan tak mempan senjata. Syaratnya, antara lain, la harus mengembara menempuh jarak 600 km dan memperkosa 41 gadis di bawah umur. Gurunya, katanya, adalah Sugito, dari Desa Kalen Sidomulyo, juga disekitar Kediri. Kedua orang itu akhirnya ditahan polisi. Sugito menyangkal seolah dia guru ilmu hitam. Karena tak ada bukti lebih kuat, ia pun dibebaskan. Tapi Supoyo kemudian diajukan ke pengadilan dan dihukum 4 tahun. Pelaku perkosaan kali ini diduga pula sedang mengumpulkan persyaratan guna mendapatkan ilmu kebal. Bisa jadi, ia saudara seperguruan Supoyo. Tapi mungkin juga dari perguruan lain. Yang jelas, cara mereka beroperasi memang 'sama, yaitu dengan menculik sebelum korbannya diperkosa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus