Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Indramayu Lucky Hakim menjadi sorotan publik setelah berlibur ke Jepang pada awal April 2025. Perjalanan wisatanya ke Negeri Sakura itu disebut-sebut dilakukan tanpa izin dari menteri yang berwenang.
Informasi ini juga disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melalui unggahan di akun Instagram @dedimulyadi71.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ini bukan kali pertama pria kelahiran 1980 tersebut menjadi sorotan. Saat masih menjabat sebagai Wakil Bupati Indramayu, ia pernah diperiksa oleh Bareskrim Polri sebagai saksi dalam kasus Panji Gumilang.
Lucky Sebut Panji Gumilang Ajarkan Salam Shalom Aleichem
Sebelumnya, Lucky, menjadi sorotan setelah memberikan keterangan sebagai saksi dalam penyelidikan dugaan penistaan agama yang melibatkan Panji Gumilang, pendiri Pondok Pesantren Al-Zaytun.
Dalam kesaksiannya, Lucky mengungkapkan pengalaman kontroversialnya saat menghadiri acara ulang tahun Panji Gumilang di pesantren tersebut pada 30 Juli 2022, yang memunculkan berbagai pertanyaan terkait praktek keagamaan yang ada di sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lucky menyatakan bahwa ia hanya bertemu Panji Gumilang dua kali, pertama saat diundang untuk mengunjungi Al-Zaytun pada 29 Juli 2022, dan kedua saat menghadiri pesta ulang tahun Panji keesokan harinya. Kehadirannya di acara tersebut mencuri perhatian karena suasana mewah yang ia temui.
Ia menyebutkan bahwa pada pesta ulang tahun tersebut, terdapat ratusan mobil dengan para tamu yang mengenakan jas. Bahkan, ia sempat merasa minder dan meminjam jas serta peci untuk berbaur dengan para tamu undangan.
Lucky menuturkan semua berjalan lazim sampai Panji Gumilang mengajarkan salam selain Assalamualaikum, yakni Shalom Aleichem.
“Pak Panji bilang saya akan mengajarkan salam yang bukan Assalamualaikum saja, dalam bentuk bernyanyi. Saya bingung itu, saya dulu juga ikut ngaji, tapi ini baru pertama saya tahu ada hal yang baru,” tutur Lucky.
Lucky mengaku awalnya dia tidak mengira salam tersebut Bahasa Ibrani. Bahkan, ia sempat berpikir salam tersebut Bahasa Belanda.
“Apa bahasa depannya? "Shalom" oh Shalom kan kalau orang Nasrani kan shalom, bukan assalamualaikum,” ujar Lucky.
Usai mendengar salam baru, kemudian Panji meminta hadirin berdiri dan mengajarkan bernyanyi. Bahkan, Lucky mengatakan sampai hafal nyanyian yang diajarkan Panji Gumilang saat itu. Namun ia enggan menyanyikannya.
Hal ini semakin memperburuk pandangan beberapa pihak terhadap keberadaan ajaran dan praktek di Al-Zaytun, terutama setelah video-video yang merekam kegiatan tersebut viral di media sosial.
Terpesona Kebesaran Al Zaytun
Lucky mengatakan ia mendapat kesempatan berkunjung ke Al-Zaytun setelah menyurati ponpes tersebut melalui Lucky Hakim Center, yayasan yang ia dirikan. Surat berbalas. Panji Gumilang mengundangnya ke Al-Zaytun pada 29 Juli 2022.
“Waktu itu yang menerima langsung Pak Panji Gumilang,” kata Lucky.
Lucky mengungkapkan ia terpesona melihat kebesaran pondok pesantren tersebut, begitu juga lahan yang meliputinya. Ia menuturkan Al-Zaytun memang pembayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terbesar di Indramayu, termasuk tagihan listriknya.
“Makanya saya pengen tahu kenapa listriknya bisa mahal, terus buat apa lahannya besar,” tutur Lucky.
Dari kunjungannya, Lucky mendapat penjelasan lahan Al-Zaytun dipakai untuk pertanian modern dengan sistem yang baik bersama dengan peternakan. Selain itu, ia juga mengunjungi masjid besar yang bahkan menurut prakiraannya melebih daya tampung Masjid Istiqlal.
“Dan ada kapal-kapal yang dibuat, yang dimiliki oleh Al-Zaytun. Kapal-kapal laut yang mungkin sekitar berapa gross ton, mungkin harga-harganya mahal-mahal. Jadi saya lihat semua,” cerita Lucky.
Lucky Hakim Bantah Sokong Panji Gumilang
Lucky membantah ia menyokong atau mendonasikan apa pun kepada Panji Gumilang. Ia mengatakan hubungan dengan Panji Gumilang hubungan formal ketika dia masih menjabat wakil bupati.
“Kalau secara formal setahu saya pun tidak ada terhadap Pemda Indramayu, selain hubungannya mungkin bayar pajak, PBB, dan lain-lain, atau retribusi yang memang sudah seharusnya,” kata Lucky Hakim.
Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Karier Politik Lucky Hakim Bupati Indramayu yang ke Jepang Tanpa Izin