Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku yang mencoba melakukan penusukan imam masjid di Masjid Mujahidin Jatijajar, Tapos, Cimanggis, Depok, akan diperiksa psikiater karena diduga gangguan kejiwaan.
Kapolsek Cimanggis Komisaris Agus Khoeron mengatakan pria muda itu mencoba menusuk Imam Masjid bernama Prinadi, 60 tahun. Peristiwa itu terjadi menjelang salat subuh di Masjid Mujahidin Jatijajar, Depok, Kamis 28 Januari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat diinterogasi untuk menggali motif penusukan, pelaku kerap memberikan jawaban ngawur dan tidak berkaitan dengan pertanyaan polisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Motifnya kami enggak ngerti, katanya gangguan jiwa. Saya enggak percaya aja. Makanya mau kami uji ke dokter," ujar Agus saat dihubungi Tempo, Kamis, 28 Januari 2021.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, pelaku percobaan penusukan itu merupakan warga sekitar masjid. Bahkan pelaku juga disebut kerap salat di masjid tersebut. Namun Polsek Cimanggis masih terus melakukan pemeriksaan.
Polsek Cimanggis belum bisa menyebutkan identitas pelaku, karena menemui kesulitan saat menggali keterangan tersebut. "Namanya ganti-ganti terus, kadang bilang Ismail, kadang ganti lagi, makanya kami sedang tunggu KTP-nya," kata Agus.
Sedangkan korban Prinadi dipastikan dalam kondisi sehat karena selamat dari upaya penusukan. Pelaku terpeleset sebelum menusuk korban yang tengah mengaji sendirian di dalam masjid itu.
"Jadi dia lagi ngaji, menunggu datang waktu salat subuh lalu dihampiri dari belakang oleh pelaku, tapi dia terjatuh waktu lagi ngangkat senjatanya," ujar Agus.
Setelah pelaku jatuh bersama pisaunya, korban segera lari ke arah anaknya yang berada di depan masjid. Pelaku kemudian segera ditangkap oleh warga sekitar. "Warga langsung geger," kata Agus.
Pelaku percobaan penusukan imam masjid itu kemudian dilaporkan warga ke polisi. Petugas yang datang ke lokasi segera membawa pria itu ke Polsek Cimanggis. Polisi kini sedang memeriksa kejiwaan pelaku ke psikiater untuk mengetahui waras atau tidaknya pelaku.