Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Pembelian 700 Maung MV3 Bagi TNI-Polri Dinilai Tak Sejalan dengan Pemangkasan Anggaran

Sekalipun pemesanan Maung MV3 dilakukan sebelum perintah kebijakan efisiensi, pemerintah tetap harus meninjau ulang pengeluarannya.

6 Maret 2025 | 16.46 WIB

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam acara penyerahan kendaraan khusus Maung MV3 kepada TNI dan Polri di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, 1 Maret 2025. Tempo/Imam Sukamto
material-symbols:fullscreenPerbesar
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam acara penyerahan kendaraan khusus Maung MV3 kepada TNI dan Polri di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, 1 Maret 2025. Tempo/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyerahkan 700 unit kendaraan khusus Maung MV3 kepada TNI dan Polri di tengah pemangkasan anggaran kementerian/lembaga. Dosen hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, menilai semestinya pembelian Maung tersebut dilakukan jauh sebelum adanya kebijakan efisiensi anggaran. “Pembelian 700 unit maung sesuatu yang ironis tidak sejalan dengan pencanangan efisiensi penggunaan dana negara,” kata Fickar saat dihubungi, Kamis, 6 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski bertujuan memajukan produksi dalam negeri sekalipun, kata Fickar, pemerintah seharusnya menyesuaikan kebutuhan dengan ketersediaan anggaran. “Dari sudut etika jelas tidak etis, tapi itu tadi, apakah kontrak pembeliannya sudah dilakukan jauh hari sebelum pencanangan efisiensi?” ujar dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ia menuturkan, sekalipun pemesanan Maung MV3 dilakukan sebelum perintah kebijakan efisiensi, pemerintah tetap harus meninjau ulang pengeluarannya. Fickar juga belum menemukan urgensi dalam pembelian kendaraan militer itu. Menurut dia, saat ini TNI dan Polri tidak sedang menghadapi situasi yang mengharuskan mereka menambah armada. 

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan penyerahan 700 unit Maung MV3 kepada TNI dan Polri karena kedua institusi negara tersebut membutuhkannya. Kendaraan produksi PT Pindad itu diberikan di tengah kebijakan pemangkasan anggaran Presiden Prabowo Subianto. Hasan mengatakan kendaraan itu bukan kendaraan dinas. Kendaraan itu untuk membantu kebutuhan operasi TNI-Polri. 

"Itu mobil kebutuhan operasi TNI-Polri. Untuk pelayanan dasar," kata Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Senin, 3 Maret 2025.

Ia mengatakan anggaran untuk pelayanan dasar tidak mengalami pemangkasan. Maung itu, kata Hasan, akan digunakan untuk kebutuhan tugas dan fungsi TNI-Polri. "Pelayanan dasar itu tidak dikenakan efisiensi. Jangan semua dipukul rata," kata dia.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sebelumnya menyerahkan 700 unit Maung MV3 produksi PT Pindad secara simbolik kepada Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo. Penyerahan dilakukan pada Sabtu, 1 Maret 2025 di Lanud Husein Sastranegara, Bandung. 

Penyerahan 700 unit Maung MV3 merupakan pengiriman bertahap dari total kontrak pesanan Kementerian Pertahanan sejak tahun 2022 lalu. Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan bahwa penyerahan produk nasional Maung MV3 kepada TNI-Polri adalah wujud komitmen pemerintah dalam mendukung ketahanan negara, kedaulatan, dan keamanan negara Republik Indonesia, serta upaya dalam mewujudkan kemandirian industri nasional.


Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus