Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Wa Ode Nur Zainab, membantah pernyataan hakim yang menyebut kliennya memakai sabu hanya untuk senang-senang atau iseng. Hal ini menjadi dasar hakim tidak menjatuhkan vonis rehabilitasi terhadap Nia dan Ardi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dia pakai sabu berkali-kali, gimana gak ketergantungan. Dia pakai iseng-iseng? Pakai buat have fun? Coba-coba? Kan, enggak. Dia merasa sebagai bagian harus dia pakai untuk menghilangkan kesedihan," ujar Wa Ode saat dihubungi Tempo, Rabu, 12 Januari 2022.
Wa Ode menjelaskan, Nia Ramadhani menggunakan sabu saat merasa gelisah dan ingin mendapatkan ketenangan. Sementara sopirnya Nia dan Bakrie, Zen Vivanto yang turut ditangkap, memakai sabu agar tubuhnya merasa segar.
Ketergantungan terhadap sabu ini pun juga terungkap dalam assesment yang dilakukan BNN Provinsi DKI Jakarta. Sehingga, Wa Ode menganggap putusan hakim yang tidak merehabilitasi kliennya sudah keluar dari fakta persidangan.
"Hasil assesment dia menggunakan buat dirinya sendirinya dan ada ketergantungan situasional, pakai kalau ada barangnya. Jadi ketergantungannya itu sudah memengaruhi mereka sehingga harus direhab," kata Wa Ode.
Sebelumnya, hakim memvonis Nia Ramadhani, Ardie Bakrie, dan sopirnya satu tahun penjara pada sidang kemarin. Ketiganya dinyatakan secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Hakim menilai bahwa ketiganya tak tergolong sebagai pecandu narkoba. Mereka juga tak dapat digolongkan sebagai korban penyalahgunaan narkoba karena mereka menggunakan barang haram itu tak di bawah bujukan, diperdaya, ditipu, dipaksa, atau diancam.
Hakim menyebut Nia Ramadhani, Ardi Bakrie, dan sopirnya memakai narkoba secara sadar dan sengaja. "Maka menurut majelis hakim pidana yang patut dijatuhkan kepada terdakwa adalah pidana penjara," ucap hakim.
M JULNIS FIRMANSYAH