Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Jaringan Taiwan Tertutup Sekali

PARA nelayan asal Taiwan kerap menjadi penyelundup sabu-sabu asal Myanmar. Badan Narkotika Nasional sudah mengidentifikasi kapal-kapal yang digunakan untuk membawa narkotik itu sejak 2017. Namun mereka kerap mengubah nama kapal untuk mengaburkan jejak. Kapal MV Sunrise Glory, yang pada Februari 2018 membawa 1,3 ton sabu, tercatat dua kali berganti nama. Melalui telekonferensi dengan Tempo pada Rabu, 6 Mei lalu, Kepala BNN Heru Winarko memberikan penjelasan tentang penyelundupan yang terjadi di jalur laut internasional tersebut.

25 Juli 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Polisi Heru Winarko, ditemui Tempo di gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2019./TEMPO/STR/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagaimana penyelundupan narkotik menggunakan jasa nelayan asal Taiwan?

Sabu-sabu yang masuk memang bukan dari Taiwan. Tapi para produsen menggunakan kapal dan nelayan Taiwan untuk mengirim narkotik ke Indonesia. Nelayan itu rata-rata tahu bahwa mereka membawa sabu. Mereka mau karena upahnya besar.

Dari mana asal sabu yang dibawa para penyelundup itu?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kebanyakan narkotik berasal dari Myanmar. Umumnya mereka memproduksi sabu, bukan lagi ekstasi. Ada satu kota di Myanmar yang menjadi pusat prostitusi dan narkotik. Mereka menggunakan nelayan Taiwan, salah satunya, untuk mengirim barang.

Jaringan Taiwan salah satu yang terbesar menyelundupkan sabu ke Indonesia?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebenarnya pengiriman narkotik bukan hanya dari Taiwan. Tapi jaringan Taiwan dan Myanmar memang paling banyak masuk ke Indonesia. Nelayan itu masuk menggunakan jalur-jalur internasional. Ini yang selalu membuat kami kesulitan.

Bagaimana cara mereka memasuki perairan Indonesia?

Salah satu modusnya adalah mematikan AIS (automatic identification system) di kapal, semacam alat GPS (global positioning system) yang bisa memonitor keberadaan kapal. Ini terjadi di kasus kapal MV Sunrise Glory yang dikendalikan orang-orang Taiwan. Kalau mereka berhasil memasukkan sabu ke Indonesia, lebih sulit lagi ditelusuri.

Narkotik itu tak dicegah di negara asal?

Kami sebenarnya sudah melakukan berbagai penindakan, bekerja sama dengan negara lain. Misalnya hulunya di Taiwan, Myanmar, dan Thailand. Mereka juga ikut mengungkap dan menindak. Selain Indonesia, polisi narkotik Cina, Australia, dan Amerika Serikat ikut memantau produksi sabu di salah satu kota di Myanmar.

Apa pengungkapan jaringan Taiwan di kapal MV Sunrise Glory diteruskan polisi di sana?

Mereka menyelidiki, khususnya penangkapan di sini pada 2018. Polisi Taiwan membongkar home industry narkotik di sana. Awal tahun ini, mereka malah mengungkap cukup banyak kasus narkotik di sana.

BNN bekerja sama dengan polisi-polisi di Asia Tenggara?

Saya punya prinsip narkotik tidak bisa ditangani sendiri, harus melibatkan negara seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia. Kami sudah mengajak, terutama negara-negara Asia Tenggara. Namanya ASEAN Senior Officials on Drug Matters (ASOD). Ada juga ASEAN Ministerial Meeting on Drug Matters (AMMD). Ini forum untuk membahas masalah narkotik di Asia Tenggara. Sekarang agak terhambat karena pandemi Covid-19.

Kerja sama itu efektif?

Jaringan narkotik ini terlihat satu rangkaian, tapi sering terputus ketika ditelusuri. Apalagi mereka mengirim barang lewat koordinat, bukan kepada siapa, sehingga pembawa dan penerima tidak saling kenal. Mereka juga menggunakan sandi yang selalu berubah. Khusus jaringan Taiwan, mereka tertutup sekali. Mereka irit bicara.

Bagaimana kerja sama dengan polisi Taiwan?

Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan. Kami menggunakan pola police to police, tapi hanya sebatas sharing. Ada anggota BNN yang bersekolah di sana. Jadi jaringan makin luas.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus