Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Polisi Identifikasi 2 Warga Sipil yang Dibunuh di Papua Pegunungan: Tukang Senso kayu

Kepala Operasi Damai Cartenz-2025 mengonfirmasi bahwa dua warga sipil di Yalimo, Papua Pegunungan, dibunuh oleh Askem Mabel.

12 Januari 2025 | 20.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kaops Damai Cartenz 2024 Brigjen Faizal Ramdhani di Jayapura, Papua, 10 Desember 2024. Dok. Humas ODC 2024

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dua warga sipil dibunuh di Distrik Elelim, Yalimo, Papua Pegunungan, pada Rabu, 8 Januari 2025 lalu. Polisi sudah mengidentifikasi kedua korban dan menyatakan dua warga sipil ini sehari-hari bekerja sebagai tukang senso kayu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dua warga itu dibunuh oleh eks anggota Polri bernama Askem Mabel dengan pangkat terakhir Brigadir Polisi Dua atau Bripda. Desertir itu diketahui bekerja untuk TPNPB-OPM yang dipimpin Jeffrey Pagawak Boamanak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Operasi Damai Cartenz-2025 Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani mengonfirmasi bahwa dua warga sipil itu dibunuh oleh Askem Mabel. "Kedua korban ditembak oleh KKB Aksem Mabel pada 8 Januari 2025 dan proses evakuasi jenazah mereka dilakukan pada Kamis, 9 Januari 2025," kata Faizal melalui keterangan resminya, Ahad, 12 Januari 2025.

Jenazah dua korban pembunuhan itu kini sudah dievakuasi oleh tim Satgas Damai Cartenz-2025 bersama Kepolisian Resor Yalimo ke Puskesmas Elelim untuk penyelidikan lebih lanjut. Saat ini, Satgas Damai Cartenz-2025 menyatakan telah meningkatkan patroli keamanan untuk menjaga situasi tetap kondusif.

Askem Mabel Disebut Kerap Bunuh Warga Sipil

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom mengklaim Askem Mabel bukan anggotanya. Sebab Askem bekerja untuk Jeffrey Pagawak Boamanak.

"Dalam hal ini kami sampaikan kepada semua pihak bahwa yang bertanggungjawab adalah Jeffrey Pagawak Bomanak dan Polisi Indonesia," kata Sebby dalam keterangan resminya, Kamis, 9 Januari 2025.

OPM tidak mengakui Jeffrey Pagawak sebagai pejuang operasi pembebasan. Dia diklaim berjalan sendiri karena telah menggelapkan uang senilai Rp 1,9 miliar dengan dalih pembelian senjata, namun hingga kini senjata itu tidak ada. 

Sebby mengatakan, Jeffrey Pagawak dan Askem Mabel telah melakukan serangkaian pembunuhan di Papua dengan mengatasnamakan OPM. Pembunuhan dua warga sipil asal Toraja ini disebut sebagai peristiwa keenam. 

"Ini merupakan aksi yang keenam di wilayah Kabupaten Yalimo, semuanya dilakukan oleh Askem Mabel atas perintah Jeffrey Pagawak Bomanak," kata Sebby. 

Pilihan Editor: Bukan Hanya Orang Malaysia, Polisi Indonesia juga Peras Penonton DWP dari Singapura dan Taiwan

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus