Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Polri: Abu Bakar Baasyir Diawasi Intelijen setelah Bebas

Pengamat terorisme Al Chaidar menilai pembebasan Abu Bakar Baasyir tak berdampak pada aktivitas terorisme di Indonesia. Tak punya lagi pengaruh.

4 Januari 2021 | 18.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah wanita bercadar berjalan memasuki Lapas Gunung Sindur, tempat narapidana terorisme Abu Bakar Baasyir menjalani hukumannya, di Bogor, Jawa Barat, Rabu, 23 Januari 2019. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian akan tetap mengawasi aktivitas Abu Bakar Baasyir setelah bebas dari penjara pada 8 Januari 2021. Namun, tak ada pengawasan khusus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sebenarnya tidak khusus, jadi sifatnya tiap orang akan dilakukan pemantauan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Ahmad Ramadhan di kantornya, Jakarta, Senin, 4 Januari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ramadhan mengatakan intelijen akan mengawasi orang-orang yang pernah melakukan tindak pidana. Dalam hal ini, Baasyir akan tetap diawasi karena merupakan narapidana kasus terorisme.

"Jajaran intelijen terus mengawasi orang-orang yang pernah melakukan tindak pidana apapun," kata dia.

Ramadhan mengatakan polisi juga akan melakukan pengamanan saat hari pembebasan Baasyir. Dia mengatakan pengaman akan dilakukan meskipun tanpa ada permintaan dari Ditjen Pemasyarakatan. "Diminta atau tidak, kami pasti akan mengamankan kegiatan tersebut," kata dia.

Pengamat terorisme Al Chaidar menilai pembebasan Abu Bakar Baasyir tak akan berpengaruh pada aktivitas terorisme di Indonesia. Dia mengatakan pengaruh Baasyir di organisasi terorisme sudah tidak ada. “Sudah tidak berpengaruh lagi,” kata dia saat dihubungi, Senin, 4 Januari 2021.

Al Chaidar mengatakan Baasyir sudah tak memiliki pengaruh di organisasi teror Jemaah Islamiyah. Menurut dia, Baasyir bahkan sudah tidak lagi berhubungan dengan kelompok itu setelah mendirikan Jamaah Ansharut Tauhid. “Ini yang mengakibatkan orang-orang JI tidak lagi respect dan tidak lagi menaruh dia sebagai pemimpin spiritual,” kata Chaidar.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus