Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polri membentuk tim khusus untuk mengusut aksi teror pembakaran mobil di beberapa wilayah di Jawa Tengah. Tim ini terdiri dari jajaran Badan Reserse Kriminal Polri, Detasemen Khusus 88 Antiteror dan Badan Intelijen Keamanan Polri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berita terkait: 21 Kasus Teror Pembakaran Mobil Terjadi di Jawa Tengah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aksi teror pembakaran mobil itu terjadi setiap hari sampai hari ini sejak 31 Januari 2019. "Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah juga sudah membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus ini," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan pada Kamis, 7 Februari 2019.
Iqbal menegaskan aksi teror pembakaran mobil ini sudah menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Berdasarkan catatan Polda Jateng, sudah 28 kejadian aksi teror dalam kurun waktu sepekan ini.
Selain penindakan polisi juga akan melakukan upaya pencegahan dengan mengimbau masyarakat agar mengoptimalkan sistem keamanan lingkungan. Patroli rutin, kata Iqbal, harus diintensifkan untuk meminimalisir ruang gerak pelaku. "Upaya lain kami minta CCTV untuk ditambah."
Patroli polisi juga akan dioptimalkan di Jateng, khusus Semarang, Kendal dan Grobogan. "Doakan saja kita mengungkap kasus ini dan kami yakin kami bisa ungkap kasus ini," kata Iqbal.
Iqbal juga meminta masyarakat tak perlu resah dan panik merespos aksi teror pembakaran mobil ini. Polri menjamin masyarakat bisa beraktifitas seperti biasa. "Ini kan hanya sebagian kecil kelompok yang ingin menyampaikan teror. Ada beberapa petunjuk hampir semua korban itu tidak ada masalah dan kaitannya dengan dendam," kata Iqbal.