Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa orang yang meneror dengan cara membakar mobil adalah orang sakit jiwa. Oleh sebab itu harus dilawan dan tidak boleh takut. “Pasti mereka ini orang-orang sakit jiwa, harus dilawan kita tidak boleh takut,” ucap Ganjar saat menghadiri acara penyerahan laporan hasil evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di Makassar, Selasa 19 Februari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menekankan agar peneror tersebut tidak mengganggu ketenangan Jawa Tengah yang selama ini sangat kondusif. Apalagi ia menduga para pelaku hanya menerima pesan-pesan dari seseorang. “Yah kayaknya dia (pelaku) sedang melakukan dialog tidak langsung dengan saya. Ini kan orang mau ngacoin saja,” tutur Ganjar.
Lebih lanjut dia mengungkapkan modus yang dilakukan peneror adalah sistem acak. Pelaku melihat situasi, sehingga kadang terjadi di tengah malam, dini hari, dan siang hari. “Dugaan saya mereka yang lagi nonton televisi melihat itu lagi tertawa,” katanya.
Ganjar bahkan menduga para pelaku teror itu merupakan orang yang terlatih. Sebab melakukan perusakan dengan cara diulang-ulang. “Saya menduga ini briefing bagus. Dia memberikan briefing ke orang,” kata dia. “Paling saya menduga, kalau ketangkep dia akan mengatakan saya iseng, saya orang gila, gitu kan.”
Oleh sebab itu untuk mencegah teror menjelang pemilihan umum serentak 2019, pihaknya menghidupkan kembali Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling). Kemudian diharapkan partisipasi masyarakat serta memasang kamera pemantau (CCTV). “Itu kami hidupkan Siskamling dan kita tumbuhkan partisipasi masyarakat,” tambahnya.
Sebelumnya Ganjar Pranowo menginstruksikan kepala daerah di 35 kabupaten/kota di daerah itu untuk waspada teror pembakaran mobil dan motor yang tengah meresahkan masyarakat.