Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Pos Marinir di Papua Diserang Pakai Pelontar Granat, 1 Tewas dan 9 Luka

Kepolisian membenarkan adanya penyerangan yang terjadi terhadap Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3 di Kwareh Bawah, Kenyam, Nduga, Papua, pada Sabtu sore

26 Maret 2022 | 23.38 WIB

Prajurit TNI bersiap menaiki helikopter menuju Nduga di Wamena, Papua, Rabu, 5 Desember 2018. Aparat gabungan terus berusaha mengatasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga telah menewaskan 19 pekerja PT Istaka Karya dan satu anggota TNI. ANTARA/Iwan Adisaputra
Perbesar
Prajurit TNI bersiap menaiki helikopter menuju Nduga di Wamena, Papua, Rabu, 5 Desember 2018. Aparat gabungan terus berusaha mengatasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga telah menewaskan 19 pekerja PT Istaka Karya dan satu anggota TNI. ANTARA/Iwan Adisaputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jayapura - Kepolisian membenarkan adanya penyerangan yang terjadi terhadap Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3 di Kwareh Bawah, Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu sore 26 Maret 2022. Sebanyak 9 anggota TNI terluka dan satu tewas akibat serangan yang melibatkan senjata pelontar granat (GLM) tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Berdasarkan keterangan yang diberikan Kapolres Nduga Komisaris Komang Budhiarta, satu anggota TNI yang gugur adalah komandan pos, Letnan Satu Iqbal. "Penyerangan dilakukan KKB dari dua arah dan mereka semuanya membawa senjata api," kata Budhiarta seperti dikutip dari Antara, merujuk kepada label Kelompok Kriminal Bersenjata, Sabtu malam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kelompok itu disebutnya dipimpin Egianus Kogoya yang juga memegang senjata GLM. Bunyi ledakan, menurut Budhiarta, terdengar hingga ke Markas Polres Nduga yang berjarak sekitar 1,2 kilometer dari Pos Satgas Mupe. Ironisnya, persenjataan itu, kata Budhiarta, adalah milik TNI yang dirampas.

Keterangan dari Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan juga senada dengan yang disampaikan Budhiarta. Bedanya Izak, seperti dikutip dari Antara, menyebut pangkat korban tewas Iqbal sebagai Letnan dan komandan peleton. 

Izak menjelaskan, saat ini Satgas Mupe di Kenyam beranggotakan sekitar 250 prajurit dari Yonif Marinir 3. Namun, yang bertugas di pos tersebut sekitar 30 orang.

Adapun Budhiarta menambahkan, masyarakat di sekitar Kenyam sudah mendapat informasi bahwa Kogoya akan melakukan penyerangan namun tidak diketahui pasti kapan dan ke mana. "Hari ini hingga siang situasi kamtibmas di sekitar Kenyam kondusif namun tiba-tiba sekitar pukul 17.45 WIT, terdengar bunyi tembakan dan ada laporan pos Marinir di Kwareh Bawah diserang," katanya sambil menambahkan seluruh personel termasuk korban luka dan tewas sudah dievakuasi.

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Organisasi Papua Merdeka, Sebby Sambom juga telah sebelumnya menyebar keterangan tertulis tentang serangan yang disebutnya bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) TPNPB-OPM ke-51 tersebut.

Dia juga mengatakan serangan mengarah ke Nduga dan menggunakan senjata pelontar granat. "Kontak senjata telah dilakukan sore ini pada pukul 17.00-19.00," kata dia.

 

CATATAN:
Artikel ini telah diubah pada Sabtu, 26 Maret 2022, Pukul 23.52 WIB, untuk menambahkan keterangan atau konfirmasi adanya serangan itu dari TNI. Terima kasih. 

 

 

 


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus