Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mobil Honda Mobilio putih yang disewakan oleh Burhanis ke RP jadi awal mula pengeroyokan bos rental mobil itu yang berlangsung di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Pati, Jawa Tengah. Polres Metro Jakarta Timur mengungkap kronologi dari penggelapan mobil rental milik Burhanis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapolres Metro Jakatta Timur Komisaris Besar Nicolas Ade Ary Lilipaly mengatakan bahwa tertanggal 21 Februari 2024, pihaknya menerima laporan yang diadukan oleh Burhanis. Mobil yang digelapkan itu sempat terlacak di beberapa lokasi.
Mobil Ada di Banten, Sumatera, hingga Berujung di Pati
Nicolas menjelaskan, dalam keterangannya Burhanis menyampaikan bahwa sebelum melaporkan kepada Polres Jakarta Timur, dia telah berusaha untuk mendapatkan mobil tersebut dari Global Positioning System (GPS) yang terpasang. “Sekitar seminggu sebelum dilaporkan, dia (Burhanis) pergi ke daerah Banten untuk memeriksa mobil tersebut,” katanya kepada awak media di Jakarta pada Rabu, 19 Juni 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ternyata, lanjutnya, mobil tersebut telah berganti pelat nomor. Dari yang seharusnya D telah berganti B dengan posisi di daerah Banten. “Tepatnya di daerah Wanayasa, Serang,” ucap Nicolas.
Ketika Burhanis melapor ke polisi pada 21 Februari 2024, pihak kepolisian mengaku telah mengajak bos rental itu dalam proses penyelidikan di Banten bersama Polda Banten.
Namun, Burhanis menyampaikan kepada Polres Metro Jakarta Timur bahwa mobil tersebut sudah tidak berada lagi di wilayah Banten. Selain itu, GPS juga sudah terputus.
Adapun hasil keterangan karyawan rental milik Burhanis juga menguatkan pernyataan pelapor. “Menyatakan bahwa mobil tersebut kemungkinan sudah menyebrang ke wilayah Sumatera,” ujarnya.
Burhanis Tak Berkoordinasi dengan Polres Metro Jakarta Timur
Pada saat itu, Nicolas mengklaim bahwa penyidik Polres Metro Jakarta Timur sudah berjanji dan sepakat dengan Burhanis untuk terus berkoordinasi seputar perkembangan keberadaan mobil melalui GPS yang terpasang di mobil tersebut.
Namun, tutur Nicolas, sampai kejadian nahas pengeroyokan yang berujung tewasnya Burhanis, almarhum tidak pernah berkomunikasi lagi dengan pihak kepolisian ihwal keberadaan mobil yang ada di Sukolilo Pati.
“Selanjutnya kami sampaikan untuk tetap berkomunikasi, koordinasi, dan kolaborasi bersama kami sampai akhirnya bulan Juni kemarin tanggal 6 itu terjadilah pengeroyokan yang ada di wilayah Pati, Jawa Tengah,” katanya.