Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua RT 04 Kelurahan Sumur Batu, Jakarta Pusat, Usman, mengatakan septic tank yang berada di lokasi aborsi ilegal akan dibongkar pada Senin pekan depan. Sebab, janin pasien yang telah dikeluarkan secara paksa dari rahim ibunya itu diduga dibuang ke kloset lalu tertampung di septic tank tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Usman mengaku memperoleh informasi tersebut dari Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin saat olah tempat kejadian perkara atau TKP. "Jadi janin yang dibuang di septic tank itu mau dicek," katanya saat ditemui di TKP, Kamis, 29 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lokasi praktik aborsi ilegal ini berada di sebuah rumah kontrakan, Jalan Mirah Delima IV Nomor 14, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Polisi telah menyita barang bukti berupa berbagai alat pendukung aborsi dan obat-obatan dari hasil penggerebekan pada Rabu sore, 28 Juni 2023 pukul 16.00 WIB.
Polisi juga menangkap tiga pelaku berinisial NA, SM, dan SN. Ada juga empat pasien, yakni J, AS, RV, dan IT. Saat digerebek, tiga dari empat pasien ini sudah selesai melakukan aborsi. Sementara satu orang lagi belum sempat menggugurkan kandungannya.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin menuturkan, pelaku memasang tarif aborsi Rp 2,5 juta hingga Rp 8 juta, tergantung kondisi kandungan pasien. Aborsi ilegal ini telah beroperasi sekitar satu bulan. Polres Jakarta Pusat, tutur dia, akan mencari titik persis pembuangan janin.
"Sudah kurang lebih sekitar 50-an perempuan yang sudah menggugurkan kandungan di sini," ujar Komarudin di lokasi kejadian kemarin.
Selanjutnya tentang penampakan septic tank di tempat aborsi ilegal
Berdasarkan pantauan Tempo hari ini, kondisi rumah yang menjadi tempat aborsi ilegal tersebut tampak masih baru. Rasanya seperti rumah yang baru saja selesai direnovasi. Tembok rumah bertingkat dua ini berwarna krem yang dilapisi keramik abu-abu.
Lingkungan di sekitarnya terasa tenang. Ukuran rumah-rumah tetangga pun cukup luas.
Garis polisi kuning tampak telah membentang di gerbang rumah aborsi ilegal berwarna hitam itu. Tempo melihat ada sebuah lubang septic tank terbuka di teras rumah tersebut.
Menurut Usman, rumah itu adalah milik seorang bernama Bambang. Pelaku aborsi ilegal telah mengontrak di sana sejak April 2023. Akan tetapi, Usman tak pernah mengantongi identitas pasti si pelaku, karena mereka selalu menghindar.
Pengontrak rumah di Kemayoran ini, lanjut dia, juga tidak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar sejak April 2023. Pengontrak selalu berdalih ketika Ketua RT ingin menemuinya dengan maksud menggali identitas mereka.
"Saya sampaikan bahwa pengontrak ini enggak pernah lapor," ucap Usman.
Pilihan Editor: Klinik Aborsi Ilegal di Kemayoran Tawarkan Jasanya Via Media Sosial
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.