Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Siapa Pelaku dan Dalang 5 Kasus Pembunuhan yang Belum Terungkap ini?

5 kasus pembunuhan di indonesia, kematian Ditje Budiarsih, wartawan Udin, Munir, Marsinah hingga mahasiswa Akseyna belum terungkap sampai hari ini.

2 September 2021 | 07.36 WIB

Akseyna Ahad Dori. Istimewa
Perbesar
Akseyna Ahad Dori. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mine dan Beyond Evil, dua di antara banyak drama korea atau drakor yang memperlihatkan begitu peliknya suatu kasus pembunuhan. Detil-detil kejadian hingga kerja keras bagian forensik mengulik semua temuan di TKP demi mencari tahu siapa pelaku pembunuhan sebenarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Itu di serial drakor. Dalam kejadian nyata begitu banyak kasus kematian akibat pembunuhan yang belum terungkap pelakunya sampai hari ini. Kalaupun disebut terdakwanya, publik masih menganggap belum tuntas dan terbuka, karena ada peristiwa pembunuhan bukan merupakan kejadian tunggal. Ada pelaku dan dalangnya. Apa modusnya sehingga pembunuh tega menghabisi nyawa korbannya sebegitu rupa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Disarikan dari berbagai sumber, berikut 5 kasus pembunuhan yang belum terang benderang pengungkapannya:

1. Ditje Budiarsih
Kisah kematian peragawati kondang asal Bandung, Dietje Budiarsih pada 8 September 1986 pukul 22.00, bertahun-tahun menarik perhatian masyarakat. Kematian tersebut masih dianggap misteri hingga kini.

Dikutip dari repository.umsu.ac.id, ada seseorang yang bernama Muhammad Siradjudin atau yang biasa dipanggil Pak De yang merupakan mantan pembantu letnan satu (peltu) di ketentaraan kemudian menjadi tersangkanya. Menurut polisi, Pak De telah menghabisi Ditje karena perkara uang. Masih menurut polisi, Pak De adalah dukun yang mengaku bisa menggandakan uang.

Namun Pak De yang merasa tak membunuh Ditje kemudian membantah di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Ia mengaku apa yang tercantum di BAP yang menyebutkan ia membunuh itu tak lain karena tak tahan disiksa oleh polisi. Tuntutan penjara seumur hidup keoadanya, dan ia meringkuk di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur, selama 20 tahun. "Pak De tidak membunuh Ditje," katanya berulang kali.

2. Marsinah 
Marsinah, seorang aktivis buruh PT Catur Putera Surya (CPS), pabrik arloji di Siring, Porong, Jawa Timur dibunuh pada 8 Mei 1993. Menurut jurnal.unej.ac.id, Marsinah ditemukan sudah tak bernyawa di sebuah gubuk pematang sawah di Desa Jagong, Nganjuk.

Jenazahnya divisum di RSUD Nganjuk pimpinan Dr Jekti Wibowo. Marsinah dibunuh karena memperjuangkan hak para buruh, dengan 12 tuntutan yang telah dicanangkan bersama kawan-kawannya. Yudi Susanto, selaku pemilik perusahaan yag dituntut oleh Marsinah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, ia mengajukan banding dan akhirnya dinyatakan bebas murni oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia pada proses tingkat kasasi. Hingga saat ini belum terungkap siapa yang sebenarnya pembunuh Marsinah, termasuk otak di belakangnya.

3. Wartawan Udin 
Fuad Muhammad Syafruddin alias Udin merupakan wartawan surat kabar harian Bernas asal Yogyakarta dibunuh pada 13 Agustus 1996, pukul 21.30. Malam itu, sesaat setelah masuk ke rumahnya, Udin diserang pria tidak dikenal dengan besi, yang melukai kepala dan perutnya.

Sebelum tewas, Udin memang disibukkan dengan agenda peliputan pemilihan Bupati Bantul untuk masa jabatan 1996-2001. Ia mengikuti tiap perkembangan informasi dengan cermat. Pemilihan saat itu dianggap alot dan rumit. Pasalnya, terdapat tiga calon yang maju dan semuanya berlatarbelakang militer. 

Pengungkapan kasus pemnunuhan wartawan Udin sampai hari ini tak terungkap. Menemui jalan buntu. Pembunuh Udin yang sebenarnya, hingga kini belum tertangkap. Polisi dinilai tak bekerja maksimal dalam mengusut tuntas pembunuhan tersebut, berbagai organisasi jurnalis dan HAM terus menuntut diungkapnya kasus itu sampai hari ini. Tim pencari fakta menyimpulkan bahwa tewasnya Udin tak bisa dilepaskan dari berita-berita yang ia tulis.

4. Munir Said Thalib
Dikutip dari kontras.org, pegiat hak asasi manusia (HAM), Munir Said Thalib tewas setelah dibunuh dalam penerbangan dari Jakarta menuju Belanda. Meski sejumlah nama telah disidang dan menjalani hukuman, kenyataannya aktor intelektual di balik kasus tewasnya Munir masih tak kunjung terungkap. 

Aktivis kelahiran Malang pada 8 Desember 1965 itu diketahui tewas saat berada di dalam pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 974. Munir tewas dua jam sebelum tiba di Bandara Schipol, Amsterdam pada 7 September 2004. Saat itu, sekitar pukul 08.10 waktu setempat. Munir menghembuskan napas terakhirnya. Terungkap ada arsenik dalam tubuhnya, namun siapa yang meracun dan siapa dalangnya tak tuntas terungkap sampai hari ini.

5. Akseyna Ahad Dori
Enam tahun lalu tepatnya pada 26 Maret 2015, pemuda bernama Akseyna Ahad Dori yang berusia 19 tahun ditemukan tewas di Danau Kenanga, Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat. Sempat diduga bunuh diri, mahasiswa jurusan Biologi Fakultas MIPA UI tersebut kemudian ditetapkan oleh pihak kepolisian sebagai korban pembunuhan. Sudah enam tahun berlalu, kematian Akseyna hingga kini masih menjadi misteri. Siapa yang menghabisi nyawa mahasiswa itu?


PRIMANDA ANDI AKBAR  I  SDA

 

 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus