GEGAR otak yang belum lama ini dialami petinju sejati Mike Tyson telah semakin memperuncing kemarahan orang pada si jelita Robin Givens. Apalagi kecelakaan mobil yang dialami Tyson terjadi sesudah petinju itu menelepon Givens, yang tak lain adalah istrinya tercinta. Para penggemar Tyson kontan mempersalahkan Givens, bintang top TV yang dinikahi sang petinju saat ia meraih puncak prestasinya sebagai juara kelas berat tak terkalahkan. Mereka khawatir, prestasi Tyson bakal runtuh hanya gara-gara istri. "Untung, dia masih bisa menang melawan Michael Spinks," tulis majalah tinju Ring. "Dalam pertandingan itu, Tyson tidak lagi bertinju untuk bertinju, tapi untuk duit." Sementara itu, majalah Sports Illustrated tampaknya geram sekali, karena Tyson muncul di iklan televisi dan di situ pantatnya ditepuk oleh Givens dengan handuk. Iklan yang mempromosikan obat diet ini dianggap telah menjatuhkan martabat sang juara "Tyson kelihatan seperti Samson yang kehilangan kekuatannya di sisi Delilah, si biang malapetaka," tulis majalah itu. Dalam kajian para pengamat, perkawinan Tyson dan Givens tak ubahnya bencana. Mereka menilainya sebagai sindrom Samson-Delilah. Mereka bicara tentang wanita cantik yang selalu memburu juara, merebut hati sang perkasa, lalu merusakkan prestasinya. Padahal, inisiatif untuk merebut bisa saja datang dari sang juara sendiri. Bukankah Tyson yang mengambil prakarsa untuk berkencan dengan Givens? Mumpung lagi top. Tapi kenyataan ini sama sekali tak dipertimbangkan oleh penggemarnya. Mereka lebih suka menggunjingkan perkawinan yang menyedihkan, yang katanya sudah lama menimpa para juara. Contoh dari masa lalu adalah pasangan bom seks Marilyn Monroe dengan bintang baseball Joe DiMaggio, tahun 1954. Contoh lain, Muhammad Ali, yang menikah dengan si cantik Veronica Porche. Veronica meninggalkan Ali begitu ketahuan bahwa "The Greatest" digerogoti penyakit Parkinson. Pasangan masa kini: juara Wimbledon tiga. kali, John McEnroe, dengan bintang film Tatum O'Neal -- dulu bintang cilik dalam film Paper Moon. Prestasi McEnroe merosot sejak kumpul kebo dengan Tatum. McEnroe tampak bingung, sebentar mau mundur dari arena tenis, belakangan balik ke situ lagi. Dan mencoba meraih kejayaannya kembali, tapi gagal berkali-kali. Apa betul para juara itu mengendur sesudah ditaklukkan cewek cantik? "Dunia juara memang dunia yang bersih dari pengaruh perempuan," kata Don Sabo, seorang ahli olahraga Amerika. Katanya, pelatih olahraga memang selalu mencoba membentengi olahragawan yang dilatihnya dari rayuan para Delilah. Kendati tidak terang-terangan, pola pembinaan mental membuktikan adanya pertahanan semacam ini. "Targetnya agar para olahragawan bisa memburu prestasi dengan dedikasi tinggi," ujar Prof. Dorothy Harris, seorang peneliti masalah olahraga, berpendapat bahwa para juara memang mudah rontok kalau jatuh cinta. Menurut Dorothy mereka yang dilatih secara spartan sejak kecil tidak mendapat peluang yang cukup untuk berkembang secara sosial maupun emosional. "Olahraga telah menjadi segala-galanya bagi para lelaki, dan kemunculan seorang wanita hanya dianggap sebagai pengacau," ujar Dorothy pula. Para psikolog berpendapat lain lagi. Menurut mereka, sindrom Samson-Delilah menunjukkan kecemasan pria pada umumnya terhadap wanita-wanita yang punya pengaruh besar. Soalnya, terbukti bahwa kekuatan fisik bisa lumer "disihir" si cantik. "Para pemuja kejantanan itu dibayangi masa kanak-kanak, manakala ibu adalah simbol kekuasaan," ujar Psikolog Joyce Brothers. "Perintah ibu tak bisa ditawar." Tapi semua tahu, perintah ibu tak senantiasa buruk akibatnya. Ada sebuah contoh. Penyiar televisi Amerika terkenal, Maria Shriver -- ibunya adalah Eunice dari keluarga Kennedy yang terkenal itu -- tak luput dari tuduhan sudah menhancurkan reputasi binaragawan Arnold Schwarzennegger. Di negri ini Arnold terkenal sebagai bintang film perkasa, dan dia memang juara dunia binaragawan sampai 13 kali. Dalam usianya yang kini 41 tahun, kehadiran Maria di sisinya ternyata membawa pengaruh positif. Ia tidak dirongrong kesulitan uang, bahkan juga tidak dirongrong istri. Buku-buku Arnold tentang binaraga masuk deretan bestseller. Ia juga termasuk bintang film termahal setelah main dalam film The Terminator dan Commando. Bagi Schwarzennegger, si cantik tidak harus menjadi biang malapateka. Lagi pula, apakah sport begitu mahapenting, sampai-sampai perkawinan mesti dinomorduakan? "Penggemar olahraga memang mengutamakan sport," tutur Sabo. "Tapi kalau ada yang mencari keseimbangan antara karier (sport) dan keluarga, ya apa salahnya?" Jim Supangkat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini