Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengemudi truk pemicu kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, Bendi Wijaya, 30 tahun, masih belum bisa diajak berbicara. Dokter mengungkapkan terdapat pendarahan di bagian otak Bendi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bendi sudah sadarkan diri sejak Kamis lalu. Matanya juga sudah bisa terbuka. “Hingga saat ini belum bisa diajak banyak bicara, tapi sudah bisa saling kontak,” kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi Fusia Meidiawaty melalui pesan tertulis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fusia menjelaskan, Bendi mengalami luka dalam di bagian kepala. Luka itu disebabkan karena benturan keras saat kecelakaan. “Cedera kepala ini membuatnya masih sulit diajak berbicara, kalau sadarkan diri sudah, tidak koma,” katanya.
Polisi masih menunggu kondisi Bendi membaik. Pemeriksaan lebih lanjut bisa dilakukan begitu dia telah pulih benar. “Informasi dari rumah sakit, kondisinya sudah sadar, tetapi belum terlalu pulih. Kami belum bisa memeriksanya,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat Komisaris Beasr Rumino Ardano melalui keterangan tertulis, Jumat, 7 Febrauari 2025.
Pada Selasa malam, 4 Februari 2025, truk tronton bermuatan air galon yang dikemudikan Bendi menabrak lima kendaraan di Gerbang Tol Ciawi, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor. Kendaraan tersebut ditabrak dalam kondisi tengah mengatre pembayaran e-tool. Peristiwa nahas itu menyebabkan delapan orang tewas dan 11 luka-luka. Dugaan sementara, truk tersebut mengalami rem blong.